Putri Ong Tien Nio adalah salah satu istri Sunan Gunung Jati yang dalam babad Cirebon
dikisahkan berasal dari Tiongkok pada masa Dinasti Ming abad XV. Peninggalan beliau
dirawat di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon, termasuk pakaian batik yang
beliau buat dan gunakan selama di Cirebon yang disimpan di ruangan khusus, yaitu Ruang
Pusaka Sunan Gunung Jati dan dijaga ketat mengingat usia pakaian yang sudah sangat tua.
Ornamen pada batik tersebut mendapatkan pengaruh utama dari kebudayaan Tiongkok,
yang di dalamnya mengandung gagasan-gagasan moral dan kepercayaan dari budaya
Tiongkok, dan juga mendapatkan pengaruh dari sepanjang pantai utara Jawa. Kendati
demikian, penelitian terhadap unsur-unsur estetik (teraga dan tak teraga) ornamen
tradisional pada batik Putri Ong Tien Nio belum pernah dilakukan, sehingga belum
ditemukan elaborasi mendetail dari ornamen tradisi pengaruh kebudayaan Tiongkok pada
pakaian batik sang putri, padahal unsur-unsur estetik tersebut berpotensi untuk dikenalkan
dan diperluas pada masyarakat dengan diterapkan ke dalam batik masa kini agar lebih
relevan dengan zaman. Sehingga, seni hias pakaian batik sang putri tidak terhenti di dalam
museum saja.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur estetik dari
ornamen tradisi yang dipengaruhi oleh kebudayaan Tiongkok pada pakaian batik Putri Ong
Tien Nio, yang dilakukan secara kualitatif, dengan metode analisis deskriptif. Kemudian,
unsur estetik tersebut diterapkan dalam batik dengan pendekatan eklektik, untuk memilih
dan menggabungkan gaya-gaya visual dari artefak terdahulu dengan unsur estetik modern,
menjadi komposisi yang baru. Temuan dari penelitian ini merupakan kajian dan
perancangan mengenai unsur estetik teraga dan tak teraga ornamen tradisi yang
dipengaruhi budaya Tiongkok pada pakaian batik Putri Ong Tien Nio. Hal tersebut
diteruskan dalam perancangan eklektik batik yang mengandung terapan estetik ornamen
tradisi pada pakaian batik sang putri.