digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

(Program Studi Magister Sains Farmasi) Superoksida dismutase (SOD) adalah antioksidan pencegah akumulasi radikal bebas. Enzim ini aktif dalam bentuk dimer dan kestabilannya meningkat ketika mengalami oligomerisasi. MnSOD rekombinan dari Staphylococcus equorum (rMnSODSeq) berbentuk dimer dan diperkirakan kestabilan dapat meningkat dalam bentuk oligomer. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas termal rMnSODSeq melalui penambahan ikatan disulfida atau ikatan hidrogen antar dimer yang mendukung terbentuknya oligomer. Penelitian diawali dengan menentukan kandidat asam amino yang akan disubstitusi dengan kriteria berupa bukan bagian daerah lestari, jauh dari sisi aktif, dan tidak berinteraksi dengan logam mangan. Kajian awal dilakukan secara in silico menggunakan perangkat lunak COOT, dan substitusi yang direkomendasikan adalah asam aspartat 47 menjadi sistein/serin (D47C/D47S) dan asam glutamat 115 menjadi sistein/serin (E115C/E115C). Substitusi D47C-E115C dan D47S-E115S dilakukan dengan mutagensis situs terarah pada DNA pengkode rMnSODSeq. Plasmid mutan pJExpress414_sod yang telah terkonfirmasi kebenaran hasil mutasinya ditransformasi ke inang Escherichia coli BL21(DE3) untuk produksi protein mutan. Hasil karakterisasi protein menunjukkan terdapat 2 mutan yang membentuk oligomer yaitu mutan rMnSODseq D47C dan D47C-E115C. Berdasarkan pengujian aktivitas, rMnSODSeq bentuk oligomer menunjukkan stabilitas termal lebih baik pada suhu 90 °C dibandingkan bentuk dimer. Berdasarkan uji stabilitas struktur menggunakan Thermal Shift Assay (TSA), nilai titik leleh rMnSODSeq D47C adalah 70 °C dan rMnSODSeq D47C-E115C adalah 73 °C, lebih tinggi dari rMnSODSeq alami. Hal ini menunjukan kestabilan termal yang lebih baik. Upaya peningkatan stabilitas termal dengan membentuk rMnSODSeq oligomer berhasil dilakukan. Penelitian lanjutan dapat berfokus pada perhitungan unit aktivitas rMnSODSeq D47C dan D47C-E115C dan karakterisasi lengkapnya.