ABSTRAK Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana COVER Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Nanik Aryani Putri
PUBLIC yana mulyana
Mangan superoksida dismutase Staphylococcus equorum rekombinan
(rMnSODSeq) merupakan enzim yang berperan melindungi sel dari efek
keberadaan spesi oksigen reaktif. Protein rMnSODSeq memiliki stabilitas termal
dan pH yang cukup baik namun peningkatan stabilitas masih terus dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan termal monomer dengan
penambahan ikatan disulfida intramolekular, tanpa mempengaruhi aktivitas
protein. Pada penelitian ini rMnSODSeq dimodifikasi melalui introduksi
penambahan ikatan disulfida intramolekular. Treonin-89, asparagin-187, valin-132,
dan lisin-154 menjadi kandidat yang akan disubstitusi menjadi sistein secara
independen. Substitusi dilakukan melalui mutagenesis situs terarah dengan suhu
penempelan primer mutagenik masing-masing pada 55 dan 58?. Produk mutasi
yang terkonfirmasi diintroduksikan ke dalam Escherichia coli BL21 (DE3) untuk
overproduksi protein yang dilanjutkan pemurnian, karakterisasi, dan kristalisasi.
Uji zimografi menunjukkan adanya penurunan aktivitas rMnSODSeq T89CN187C. Uji kolorimetri menunjukkan aktivitas rMnSODSeq T89C-N187C lebih
rendah 41,8% dibandingkan rMnSODSeq, dengan aktivitas residual 78,5% pada
75?. Uji stabilitas struktur rMnSODSeq T89C-N187C dengan thermal shift assay
menunjukkan peningkatan suhu leleh monomer dari 62 menjadi 66? pada
kondisi tanpa aditif, dan dari 61 menjadi 63? pada perlakuan dengan ?-
merkaptoetanol. Substitusi T89C-N187C mempengaruhi kondisi kristalisasi yang
berbeda dari kondisi kristalisasi rMnSODSeq alami. Sementara itu, protein kasar
rMnSODSeq V132C-K154C secara kualitatif memiliki aktivitas yang sangat
rendah, sulit diekspresikan di sel E. coli BL21 (DE3) dan sulit dimurnikan dari
pengotornya.