digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Cover_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 1_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 2_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 3_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 4_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 5_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Bab 6_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Pustaka_Amrianto
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Kelor merupakan tumbuhan paling menjanjikan dan telah digunakan dalam pemenuhan nutrisi, berkhasiat sebagai obat. Beberapa studi menjelaskan bahwa tanaman kelor mengandung berbagai macam senyawa bioaktif. Meningkatnya pengetahuan tentang efek metabolit sekunder tanaman terhadap kesehatan menyebabkan kebutuhan akan pentingnya mengembangkan teknik baru untuk memisahkan komponen senyawa bioaktif tersebut, bukan hanya metode ekstraksi tetapi metode analisis komponen bioaktif perlu juga dikembangkan. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian mengenai pengembangan metode analisis senyawa aktif menggunakan UPLC-ESI-MRM/MS dan optimasi metode ekstraksi menggunakan UAE (Ultrasound-assited extraction). Metode: Penentuan MRM masing-masing senyawa standar. Validasi metode analisis menggunakan UPLC- ESI-MRM/MS meliputi: linearitas, sensitivitas (LOD, LOQ), akurasi dan presisi. Optimasi metode ekstraksi UAE menggunakan desain Respon surface methodology (RSM)- Box-bekhen design. Penetapan kadar tujuh senyawa baktif pada beberapa produk komersial (simplisia, tea herbal, ekstrak BR dan kapsul SM). Hasil: Tujuh senyawa komponen aktif diukur dengan metode yang divalidasi dengan range linearitas (1,56-500 µg/mL), LOD (0,036-0,094 µg/mL), LOQ (0,0108-0,2850), presisi dan akurasi (< ±15%) dapat diterima. Optimasi metode ekstraksi dengan tiga variabel yaitu rasio pelarut (1:10, 1:20, 1:30), suhu ekstraksi (40, 50, 60 0 C) dan waktu ekstraksi (10, 20, 30 menit) diperoleh kondisi optimum untuk ekstraksi tujuh senyawa komponen bioaktif yaitu rasio pelarut (1:30), suhu ekstraksi (40 0 C) dan waktu ekstraksi (17,85 menit). Kadar senyawa bioaktif ekstrak BR yang mengandung kadar bioaktif yang paling tinggi dibandingkan produk lainnya yaitu rutin (3,03 mg/g), hiperosida (1,95 mg/g), nikotiflorin (1,37 mg/g), astragalin (1,32 mg/g), niazirin (0,46 mg/g), kuersetin (0,23 mg/g) dan kaempferol (0,01 mg/g). Kesimpulan: Resolusi pemisahan tujuh komponen senyawa bioktif diperoleh dalam waktu singkat (dalam 15 menit) yang menjadikan UPLC-ESI-MRM/MS sebagai metode yang cepat dan sensitif. Optimasi metode ekstraksi diperoleh kondisi optimum yaitu rasio pelarut (1:30), suhu ekstraksi (40 0 C) dan waktu ekstraksi (17,85 menit). Kadar senyawa bioaktif yang diperoleh beragam, dimana produk ekstrak BR mengandung tujuh komponen bioaktif yang paling tinggi dibandingkan produk lainnya.