Latar belakang dan tujuan: Kelor merupakan tumbuhan paling menjanjikan dan
telah digunakan dalam pemenuhan nutrisi, berkhasiat sebagai obat. Beberapa studi
menjelaskan bahwa tanaman kelor mengandung berbagai macam senyawa bioaktif.
Meningkatnya pengetahuan tentang efek metabolit sekunder tanaman terhadap
kesehatan menyebabkan kebutuhan akan pentingnya mengembangkan teknik baru
untuk memisahkan komponen senyawa bioaktif tersebut, bukan hanya metode
ekstraksi tetapi metode analisis komponen bioaktif perlu juga dikembangkan. Oleh
karena itu, maka dilakukan penelitian mengenai pengembangan metode analisis
senyawa aktif menggunakan UPLC-ESI-MRM/MS dan optimasi metode ekstraksi
menggunakan UAE (Ultrasound-assited extraction). Metode: Penentuan MRM
masing-masing senyawa standar. Validasi metode analisis menggunakan UPLC-
ESI-MRM/MS meliputi: linearitas, sensitivitas (LOD, LOQ), akurasi dan presisi.
Optimasi metode ekstraksi UAE menggunakan desain Respon surface methodology
(RSM)- Box-bekhen design. Penetapan kadar tujuh senyawa baktif pada beberapa
produk komersial (simplisia, tea herbal, ekstrak BR dan kapsul SM). Hasil: Tujuh
senyawa komponen aktif diukur dengan metode yang divalidasi dengan range
linearitas (1,56-500 µg/mL), LOD (0,036-0,094 µg/mL), LOQ (0,0108-0,2850),
presisi dan akurasi (< ±15%) dapat diterima. Optimasi metode ekstraksi dengan tiga
variabel yaitu rasio pelarut (1:10, 1:20, 1:30), suhu ekstraksi (40, 50, 60
0
C) dan
waktu ekstraksi (10, 20, 30 menit) diperoleh kondisi optimum untuk ekstraksi tujuh
senyawa komponen bioaktif yaitu rasio pelarut (1:30), suhu ekstraksi (40
0
C) dan
waktu ekstraksi (17,85 menit). Kadar senyawa bioaktif ekstrak BR yang
mengandung kadar bioaktif yang paling tinggi dibandingkan produk lainnya yaitu
rutin (3,03 mg/g), hiperosida (1,95 mg/g), nikotiflorin (1,37 mg/g), astragalin (1,32
mg/g), niazirin (0,46 mg/g), kuersetin (0,23 mg/g) dan kaempferol (0,01 mg/g).
Kesimpulan: Resolusi pemisahan tujuh komponen senyawa bioktif diperoleh
dalam waktu singkat (dalam 15 menit) yang menjadikan UPLC-ESI-MRM/MS
sebagai metode yang cepat dan sensitif. Optimasi metode ekstraksi diperoleh
kondisi optimum yaitu rasio pelarut (1:30), suhu ekstraksi (40
0
C) dan waktu
ekstraksi (17,85 menit). Kadar senyawa bioaktif yang diperoleh beragam, dimana
produk ekstrak BR mengandung tujuh komponen bioaktif yang paling tinggi
dibandingkan produk lainnya.