Pemodelan badan bijih yang dilakukan secara manual (explicit modeling) pada mineralisasi uranium di Sektor Remaja, Kalan, Kalimantan Barat pada umumnya memerlukan waktu yang lama dan bersifat subjektif. Di sisi lain pemodelan secara otomatis (implicit modeling) prosesnya lebih cepat, objektif, dan dilengkapi dengan faktor ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis struktur geologi kaitannya dengan analisis parameter variogram, perbandingan antara model badan bijih menggunakan metode geostatistik Sequential Indicator Simulation (SIS) terhadap model badan bijih manual sehingga didapatkan domain untuk estimasi sumber daya serta melakukan estimasi sumber daya uranium. Basis data litologi yang telah divalidasi, dikompositkan, dan ditransformasikan ke dalam format biner dijadikan input dalam analisis variogram dan simulasi SIS. Sementara itu, metode Ordinary Kriging (OK) digunakan untuk estimasi kadar eU3O8 dari hasil analisis log sinar gamma yang telah dibuat komposit dengan interval 1 m. Arah kedudukan litologi sesuai dengan anisotropi variogram map data biner litologi mebatutalanau, metapelit sekistosan, dan metaampelit, sedangkan arah kedudukan urat uranium sesuai dengan anisotropi variogram map data biner zona mineralisasi dan data kadar eU3O8 Blok A. Oleh karena itu variogram direksional sesuai dengan arah tersebut digunakan untuk membangun variogram eksperimental dari data-data tersebut. Simulasi dengan metode SIS dilakukan pada Blok A dan B masing-masing dengan ukuran blok 6×6×6 m3 dan 5×5×5 m3 dengan pertimbangan jarak antar data biner litologi dan data kadar. Hasil simulasi diolah untuk menghasilkan model probabilitas atau proporsi litologi. Dengan menggunakan probabilitas maksimum sebagai litologi blok, hasil simulasi tervalidasi dengan baik oleh histogram basis data komposit, litologi sepanjang terowongan pada peta geologi level 450 mdpl Terowongan Eko Remaja, maupun litologi sepanjang lubang bor. Kelemahan model badan bijih geostatistik adalah hasilnya yang tergantung dari parameter input. Sementara itu beberapa keunggulan dari model badan bijih geostatistik antara lain proses pengerjaan lebih cepat, dilengkapi dengan faktor ketidakpastian, serta ukuran blok model telah mempertimbangkan jarak antar data kadar sehingga dapat dipakai langsung untuk estimasi kadar. Secara kuantitatif, model badan bijih geostatistik memiliki rerata persentase kesesuaian dengan litologi zona mineralisasi sepanjang lubang bor yang lebih tinggi dibandingkan model badan bijih manual. Oleh karena itu, model badan bijih geostatistik digunakan sebagai batas dalam estimasi kadar pada Sektor Remaja. Model sumber daya yang telah dikembangkan dalam penelitian ini memiliki dua jenis faktor ketidakpastian yaitu probabilitas litologi dari realisasi hasil proses simulasi SIS dan varians kriging dari OK. Pada model sumber daya Sektor Remaja Blok A dengan probabilitas badan bijih ? 0,5, secara total terdapat 570 ton ekuivalen uranium dengan proporsi kategori sumber daya terukur sebesar 449 ton ekuivalen uranium, sumber daya terindikasi sebesar 95 ton ekuivalen uranium, dan sumber daya tereka sebesar 26 ton ekuivalen uranium. Pada Blok B terdapat total sumber daya sebesar 106 ton ekuivalen uranium dengan proporsi kategori sumber daya terukur sebesar 62 ton ekuivalen uranium, sumber daya terindikasi sebesar 40 ton ekuivalen uranium, dan sumber daya tereka sebesar 4 ton ekuivalen uranium.