Penelitian ini bertujuan menyelesaikan masalah PT.XYZ terhadap keluhan
konsumen pada produk sabun pencuci muka X yang mengalami pemisahan fasa
serta konsistensi yang terlalu encer. Penelitian dilakukan dengan menganalisa
potensi sumber masalah menggunakan catatan evaluasi selama pengembangan
produk, pembuatan diagram Ishikawa-Fishbone Diagram, dan Failure Mode
Effect Analysis (FMEA) terhadap respon stabilitas maupun konsistensi produk
yang dijadikan Critical Quality Attribute (CQA), yaitu nilai pH (Y1), viskositas
(Y2), & selisih konduktivitas (Y3) antara produk sebelum dan sesudah dilakukan
stabilitas dipercepat menggunakan metode heating-cooling. Faktor yang dinilai
akan mempengaruhi CQA produk yaitu konsentrasi poly-ol (X1), konsentrasi fatty
alcohol (X2), konsentrasi surfaktan (X3), dan suhu pemberhentian proses (X4)
dilakukan optimasi menggunakan metode Design of Experiment (DOE)-Box
Bhenken dan dihasilkan faktor teoritis yang akan menghasilkan respon optimum
sesuai CQA produk, yaitu X1 pada 21,72%, X2 pada 3,93%, X3 pada 5,12%, dan
X4 pada suhu 50°C. Design space dibuat dengan melakukan overlay plot. Analisa
lanjutan dilakukan dengan membandingkan respon teoritis dengan respon aktual.
Dari hasil percobaan dihasilkan galat pada semua respon lebih kecil dari derajat
kepercayaan ?5,00%. Evaluasi produk stabilitas dipercepat disimpulkan bahwa
produk hasil optimasi adalah stabil dengan tidak ditemukannya pemisahan melalui
pengamatan visual maupun perubahan pada pengamatan struktur mikroskopik,
serta tidak adanya pergeseran nilai suhu puncak termal yang bermakna secara
statistik. Berdasarkan hasil penelitian, hasil optimasi formula dan proses sabun
pencuci muka X menggunakan metode Design of Experiment (DOE) dapat
diterapkan pada PT. XYZ.