digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan menyelesaikan masalah PT.XYZ terhadap keluhan konsumen pada produk sabun pencuci muka X yang mengalami pemisahan fasa serta konsistensi yang terlalu encer. Penelitian dilakukan dengan menganalisa potensi sumber masalah menggunakan catatan evaluasi selama pengembangan produk, pembuatan diagram Ishikawa-Fishbone Diagram, dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) terhadap respon stabilitas maupun konsistensi produk yang dijadikan Critical Quality Attribute (CQA), yaitu nilai pH (Y1), viskositas (Y2), & selisih konduktivitas (Y3) antara produk sebelum dan sesudah dilakukan stabilitas dipercepat menggunakan metode heating-cooling. Faktor yang dinilai akan mempengaruhi CQA produk yaitu konsentrasi poly-ol (X1), konsentrasi fatty alcohol (X2), konsentrasi surfaktan (X3), dan suhu pemberhentian proses (X4) dilakukan optimasi menggunakan metode Design of Experiment (DOE)-Box Bhenken dan dihasilkan faktor teoritis yang akan menghasilkan respon optimum sesuai CQA produk, yaitu X1 pada 21,72%, X2 pada 3,93%, X3 pada 5,12%, dan X4 pada suhu 50°C. Design space dibuat dengan melakukan overlay plot. Analisa lanjutan dilakukan dengan membandingkan respon teoritis dengan respon aktual. Dari hasil percobaan dihasilkan galat pada semua respon lebih kecil dari derajat kepercayaan ?5,00%. Evaluasi produk stabilitas dipercepat disimpulkan bahwa produk hasil optimasi adalah stabil dengan tidak ditemukannya pemisahan melalui pengamatan visual maupun perubahan pada pengamatan struktur mikroskopik, serta tidak adanya pergeseran nilai suhu puncak termal yang bermakna secara statistik. Berdasarkan hasil penelitian, hasil optimasi formula dan proses sabun pencuci muka X menggunakan metode Design of Experiment (DOE) dapat diterapkan pada PT. XYZ.