Perkembangan yang cukup cepat dalam hal ukuran data dan kompleksitas data
astronomi menghasilkan banyak kesempatan sekaligus menimbulkan tantangantantangan
baru untuk mengeksplorasi pengetahuan baru dari hasil pengamatan.
Meski demikian, dimensionalitas tinggi dari data astronomi, spektrum
misalnya, menjadi salah satu alasan sulitnya mendapatkan informasi secara
maksimal. Penggunaan reduksi dimensi sebagai salah satu teknik dalam
machine learning merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi
penting dari data berdimensi tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan dua algoritma
dalam reduksi dimensi, yaitu Principal Component Analysis dan Autoencoder,
untuk mencoba mendapatkan informasi kecepatan radial dan temperatur
efektif dari survei spektroskopi Gaia-ESO Survey Public Data Release 4.
Selain itu, diteliti pula perbandingan efektivitas dari kedua algoritma tersebut.
Algoritma diterapkan pada data spektrum hasil standardisasi yang tidak
melewati proses koreksi kecepatan radial, menghasilkan tur pada hasil akhir
yang berkaitan dengan proses standardisasi. Regresi kemudian dilakukan terhadap
beberapa pasang komponen hasil reduksi yang dirasa dapat digunakan
sebagai estimator parameter sis menggunakan algoritma regresi Random Forest.
Penerapan kedua algoritma tersebut menunjukkan bahwa keduanya dapat
digunakan untuk mereduksi dan merekonstruksi kembali data yang digunakan
dengan galat terbaik sebesar 0.0396. Didapatkan akurasi di atas 77% dan 93%
masing-masing untuk regresi kecepatan radial dan temperatur efektif bintang
menggunakan hasil reduksi dimensi.