Pada zaman ketika modernisasi belum terjadi, ilmu astronomi sudah diketahui
dan diterapkan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari,yang disebut sebagai
Etnoastronomi. Bidang ini mengaitkan fenomena-fenomena astronomi,
menggunakan objek langit seperti bintang dan planet untuk acuan dalam kegiatan
sehari-hari, seperti yang dilakukan oleh Masyarakat di Kampung Pulo
dalam melakukan kegiatan pertanian dan pernikahan.
Masyarakat Kampung Pulo menggunakan ilmu Palintangan yang memiliki
kaitan dengan astronomi dalam menentukan waktu untuk melakukan aktivitas
pertaniannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur
dan wawancara. Penjelasan mengenai perhitungan untuk menentukan hari
yang baik dalam kegiatan pertanian di Kampung Pulo menggunakan dasar perhitungan
palintangan sebagai fokus utama, yang disertai dengan contoh-contoh
konkret untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang praktik ini.
Perbandingan Kampung Pulo dengan Kampung adat lainnya di Jawa Barat,
seperti Kampung Naga mengindikasikan perbedaan dalam pendekatan
dan aplikasi pengetahuan astronomi dalam kehidupan sehari-hari. Sementara
Kampung Naga mungkin lebih mempertahankan tradisi secara konservatif,
Kampung Pulo menunjukkan adaptasi yang lebih fleksibel terhadap modernisasi.
Meskipun demikian, baik Kampung Pulo maupun Kampung Naga menampilkan
kekayaan pengetahuan lokal yang unik dan memberikan wawasan
berharga terhadap praktik-praktik tradisional yang telah terikat erat dengan
alam dan langit-langit di sekitarnya.