digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Yudisthira Iriana Putra
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini dimotivasi oleh penemuan kelas pulsar baru yaitu ultraluminous X-ray pulsar yang selanjutnya disingkat ULXP yang konsisten memancarkan luminositas yang lebih tinggi dari luminositas Eddington untuk bintang neutron. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik pengamatan sinar-X pada objek pilihan yang terdiri dari ULXP dan pulsar high mass X-ray binary (HMXB), serta mengidentifikasi proses fisis pada objek-objek tersebut melalui analisis spektrum sinar-X menggunakan model piringan akresi serta komponen tambahan lainnya. Dari deskripsi karakteristik pada rentang sinar-X diharapkan dapat dipelajari mekanisme yang memicu pembangkitan energi yang sangat besar pada ULXP. Penelitian dilakukan dengan metode analisa data dengan menggunakan perangkat lunak NuSTARDAS. Objek yang digunakan yaitu NGC 7793 P13 (P13) yang merupakan ULXP, Cen X-3, Vela X-1, dan LMC X-4 yang merupakan pulsar HMXB dengan perbedaan luminositas dan galaksi tempat sumber-sumber tersebut berada. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pulsar HMXB memiliki karakteristik radiasi energi tinggi yang khas seperti adanya radiasi cyclotron, radiasi benda hitam, dan radiasi bremsstrahlung. Sedangkan ULXP memiliki karakteristik yang justru dekat dengan ultraluminous X-ray sources (ULX) yang pada umumnya diduga memiliki objek kompak berupa lubang hitam. Dengan mempertimbangkan bahwa objek kompak pada ULXP sama dengan pulsar HMXB, perbandingan spektrum kedua kelas tersebut diharapkan memberikan petunjuk tentang bagaimana perbedaan proses pembangkitan energi pada ULXP jika dibandingkan dengan pulsar HMXB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelas objek dapat dimodelkan dengan baik menggunakan skeario model yang terdiri dari komponen model non termal POWERLAW ? HIGHECUT, dengan perbedaan utama adalah adanya fitur garis emisi pada seluruh objek HMXB serta signifikansi model termal piringan pada objek ULXP. Kecocokkan kedua kelas objek dimodelkan dengan kontinum yang sama menegaskan bahwa kedua kelas objek ditenagai oleh objek yang sama. Ketiadaan fitur garis emisi pada ULXP menandakan adanya proses akresi yang tidak biasa yang menghalangi munculnya fitur garis emisi pada objek ULXP. Di lain pihak, signifikansi model termal piringan pada ULXP mengindikasikan kemungkinan letak piringan pada ULXP yang lebih dekat dengan permukaan bintang neutron dibandingkan dengan piringan pada HMXB.