ertumbuhan pesat demografi di Indonesia dalam 50 tahun terakhir telah membuat sumber daya
perumahan semakin terbatas. Pengembangan sector perumahan kecil diharapkan dapat mengatasi
masalah yang ada, dengan membuat opsi penyesuaian dan personalisasi desain tentunya dapat memberi
kesempatan bagi firma arsitektur maupun desain interior. PT. Arkides Asia (Arkides) sebagai kantor
firma arsitektur melihat kesempatan untuk berpartisipasi di segmen perumahan kecil setelah
mempertimbangkan ketatnya persaingan antar firma dan juga sulitnya memperbesar pangsa pasar di
kelas menengah ke atas. Tetapi, untuk membuat sebuah desain rumah kecil ternyata memerlukan waktu
dan sumber daya yang sama dengan membuat rumah dengan ukuran yang lebih besar, jika ingin
mencapai kualitas desain yang sama. Dengan rentang waktu 4 sampai 6 bulan, perusahaan perlu
membuat strategi yang baru untuk meningkatkan daya saing di segmen perumahan kecil.
Untuk menetapkan strategi, Arkides akan melakukan riset dan observasi dari faktor-faktor internal
maupun eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. Analisa PESTEL dan Porter’s Five Forces akan
digunakan untuk menganalisa faktor eksternal, sedangkan faktor internal akan dianalisa menggunakan
Value Chain Analyss dan STP Analysis.
Setelah menganalisa, Arkides sudah cukup dipandang sebagai firma yang cukup diperhitungkan. Tapi
untuk melakukan penetrasi ke pasar yang baru, Arkides harus memperhitungkan langkah yang sudah
disusun. Strategi yang cocok adalah Growth Strategy, dan Arkides direkomendasikan untuk
mengembangkan lini produk baru serta lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar.
Dengan kapasitas tim dan sarana yang tersedia, Arkides masih memerlukan perbaikan di beberapa
aspek, khususnya di marketing untuk menyesuaikan strategi perusahaan Ketika memasuki segmen pasar
yang baru. Restrukturisasi organisasi dan perubahan sistem internal juga diharapkan dapat memberi
pengaruh yang cukup untuk terjun ke dalam kompetisi.