digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ertumbuhan pesat demografi di Indonesia dalam 50 tahun terakhir telah membuat sumber daya perumahan semakin terbatas. Pengembangan sector perumahan kecil diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada, dengan membuat opsi penyesuaian dan personalisasi desain tentunya dapat memberi kesempatan bagi firma arsitektur maupun desain interior. PT. Arkides Asia (Arkides) sebagai kantor firma arsitektur melihat kesempatan untuk berpartisipasi di segmen perumahan kecil setelah mempertimbangkan ketatnya persaingan antar firma dan juga sulitnya memperbesar pangsa pasar di kelas menengah ke atas. Tetapi, untuk membuat sebuah desain rumah kecil ternyata memerlukan waktu dan sumber daya yang sama dengan membuat rumah dengan ukuran yang lebih besar, jika ingin mencapai kualitas desain yang sama. Dengan rentang waktu 4 sampai 6 bulan, perusahaan perlu membuat strategi yang baru untuk meningkatkan daya saing di segmen perumahan kecil. Untuk menetapkan strategi, Arkides akan melakukan riset dan observasi dari faktor-faktor internal maupun eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. Analisa PESTEL dan Porter’s Five Forces akan digunakan untuk menganalisa faktor eksternal, sedangkan faktor internal akan dianalisa menggunakan Value Chain Analyss dan STP Analysis. Setelah menganalisa, Arkides sudah cukup dipandang sebagai firma yang cukup diperhitungkan. Tapi untuk melakukan penetrasi ke pasar yang baru, Arkides harus memperhitungkan langkah yang sudah disusun. Strategi yang cocok adalah Growth Strategy, dan Arkides direkomendasikan untuk mengembangkan lini produk baru serta lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar. Dengan kapasitas tim dan sarana yang tersedia, Arkides masih memerlukan perbaikan di beberapa aspek, khususnya di marketing untuk menyesuaikan strategi perusahaan Ketika memasuki segmen pasar yang baru. Restrukturisasi organisasi dan perubahan sistem internal juga diharapkan dapat memberi pengaruh yang cukup untuk terjun ke dalam kompetisi.