Pertanian beras organik merupakan sebuah inovasi teknologi pertanian berkelanjutan
yang dapat menambah nilai produk dari hasil pertanian padi. Masuknya inovasi beras
organik kepada lingkungan petani membutuhkan proses difusi inovasi yang terdiri
dari rangkaian proses komunikasi dari mendapatkan informasi hingga diterapkan
atau ditolaknya inovasi tersebut. Rangkaian proses difusi inovasi tersebut tentu
melibatkan banyak aktor dalam cakupan yang luas dan dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan aliran arah informasi inovasi serta peranan setiap aktor. Pendekatan
dalam menyampaikan informasi agar petani bersedia mengadopsi inovasi menjadi
sangat penting dalam proses tersebut. Keputusan mengadopsi inovasi petani
dipengaruhi oleh hubungan yang dijalin dalam jaringan, sehingga jaringan sosial
menjadi hal krusial yang terlibat dalam proses difusi inovasi. Namun pada
kenyataannya, hubungan antara difusi inovasi dan atribut jaringan sosial belum
dieksplorasi secara luas. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
memahami keterlibatan jaringan sosial dalam proses difusi inovasi pertanian beras
organik pada Gapoktan Organik Sarinah. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan
dengan survei primer melalui wawancara dan observasi, dan survei sekunder dengan
studi literatur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
campuran dengan menggunakan analisis jaringan sosial sebagai metode analisis
kuantitatif dan analisis konten sebagai metode analisis kualitatif. Gapoktan Organik
Sarinah terpilih menjadi objek studi karena sudah mengadopsi pertanian beras
organik sejak tahun 2007 dan sudah banyak meraih penghargaan di bidang pertanian
dari pemerintah. Berdasarkan hasil analisis, prinsip-prinsip jaringan sosial memiliki
keterlibatan dan peranan penting untuk dapat memengaruhi proses difusi inovasi
pertanian beras organik. Aktor-aktor sentral dalam jaringan yakni opinion leader dan
agent of change dapat memengaruhi aliran informasi dan keputusan untuk
mengadopsi inovasi. Keberadaan aktor sentral memengaruhi pengambilan keputusan
adopter dalam mengadopsi inovasi. Kedekatan aktor memengaruhi ketergantungan
aktor dalam memberikan dan memperoleh informasi. Keberadaan aktor perantara
dan jarak geodesik memengaruhi kemudahan dan kecepatan adopter dalam
mengakses informasi inovasi. Densitas jaringan tidak memengaruhi keputusan adopsi
& kemudahan mengakses informasi inovasi.