digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Daniel
PUBLIC Alice Diniarti

Laju korosi magnesium yang tinggi membatasi aplikasinya sebagai bioresorbable implant, meski biokompatibilitasnya baik. Pelapisan tannic acid (TA) pada magnesium telah berhasil meningkatkan ketahanan korosi magnesium, meski keberadaan crack pada lapisan ini masih membatasi efektivitasnya. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penambahan polyethyleneimine (PEI) sebagai crosslinker agent pada TA untuk menaikkan ketahanan korosi magnesium dan biokompatibilitasnya. Lapisan TA-PEI pada magnesium dengan rasio berat TA:PEI 1:0, 1:0.5, 1:1, dan 1:2 yang disintesis dengan metode imersi dievaluasi melalui karakterisasi komposisi, morfologi, struktur dan kekasaran permukaan lapisan serta mekanisme deformasinya. Uji korosi imersi dan elektrokimia (Tafel dan Electro Impedance Spectroscopy /EIS) dilakukan untuk mengetahui sifat korosi dan laju korosi material. Uji wettability dan adesi sel dilakukan sebagai uji biokompatibilitas lapisan. Lapisan TA-PEI berhasil terdeposit di permukaan magnesium dan mampu meningkatkan ketahanan korosi dan biokompatibilitas magnesium. Peningkatan kadar PEI dari rasio berat TA:PEI 1:0 menjadi 1:2 mengakibatkan areal crack density berkurang dari 25.49% menjadi 7.12%, tebal lapisan meningkat dari 5.7 ?m menjadi 9.3 ?m, kekasaran permukaan menurun dari 5.20 ?m menjadi 0.98 ?m, namun mengubah mekanisme deformasi lapisan dari ulet menjadi getas. Penambahan PEI pada TA sebagai pelapis magnesium murni berhasil meningkatkan ketahanan korosi material. Perubahan rasio berat TA:PEI 1:0 menjadi 1:2 merupakan rasio paling optimum karena dapat menurunkan laju korosi material dari 3.7 mm/th menjadi 0.47 mm/th. Pembentukan hidroksiapatit pada material yang terkorosi mengindikasikan sistem ini biokompatibel. Peningkatan kadar PEI dari rasio berat TA:PEI 1:0 menjadi 1:2 menurunkan sudut kontak dari 74° menjadi 24°. Pada rasio TA:PEI 1:2, sel HWJ passage 6 dapat menempel dengan baik. Kedua hal ini mengindikasikan sistem lapisan ini memiliki biokompatibilitas yang baik untuk sistem physiochemical manusia