Perencanaan distribusi konvensional Bank Indonesia dapat dengan mudah
mendorong utilisasi kapasitas yang tidak efisien dan tingkat persediaan berlebih –
terlihat dari rata-rata kepadatan khazanah 92,81% serta tingkat utilisasi trayek full
truckload yang hanya 24,3% dari keseluruhan trayek. Hal ini disebabkan oleh
tidak adanya visibilitas permintaan sehingga diajukan penerapan konsep vendor-
managed inventory dengan masalah inti inventory routing problem. Dalam
penelitian ini, dikembangkan model dan algoritma penyelesaian inventory routing
problem untuk mengoptimasi perencanaan distribusi uang rupiah Bank Indonesia.
Permasalahan didekati dengan pemrograman integer campuran yang dibangun
dari representasi jaringan terekspansi waktu dan diselesaikan dengan aproksimasi
optimality gap. Model dan algoritma yang dibuat kemudian disimulasikan
penggunaannya secara rolling horizon. Dari seluruh pengujian yang dilakukan,
dibuktikan bahwa solusi biaya total layanan optimal dalam inventory routing
problem dapat menurunkan utilisasi kapasitas khazanah sebesar 51,44% dan
meningkatkan frekuensi pengantaran full truckload sebesar 11,66%. Selain itu,
ditunjukkan bahwa model dapat memberikan penghematan lebih melalui
penggunaan horizon perencanaan yang lebih panjang serta penggunaan pilihan
trayek yang lebih banyak. Model dinilai tidak sensitif terhadap perubahan
parameter biaya dan diekspektasi mengalami kenaikan biaya ketika terjadi
simpangan realisasi kebutuhan. Disimpulkan bahwa model layak dipertimbangkan
sebagai metode alternatif perencanaan distribusi uang rupiah.