Membran cangkang telur (MCT) merupakan komponen telur yang memiliki beragam bahan esensial
seperti asam amino dan asam hialuronat. Beberapa hasil penelitian menunjukkan manfaat MCT
diantaranya mengurangi inflamasi, meningkatkan hidrasi kulit, meningkatkan viskoelastis kulit serta
meningkatkan kecerahan kulit. Atas dasar ini, MCT dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku
potensial untuk dikembangkan menjadi produk farmasi. MCT umumnya dihidrolisis terlebih dahulu
sebelum diaplikasikan dalam produk. Namun, sampai saat ini belum terdapat karakterisasi bahan baku
MCT sehingga tahap karakterisasi MCT untuk dijadikan sebagai bahan baku menjadi penting. Dalam
penelitian ini, akan dibahas optimasi proses pengolahan, proses hidrolisis, serta evaluasi pengujian
stabilitas hidrolisat MCT ayam ras (Gallus gallus) dan ayam ISA brown sebagai perbandingan. Hasil
derajat hidrolisa yang didapatkan berkisar antara 30-50 % setelah dihidrolisis selama 6 jam secara
enzimatik. Stabilitas hidrolisat MCT ayam ras (Gallus gallus) menunjukkan hasil yang lebih stabil pada
kondisi penyimpanan 4o C dibandingkan pada kondisi penyimpanan 25o C dan hidrolisat MCT ayam ISA
brown pada kondisi penyimpanan 4o C maupun 25o C.