Teknologi otomasi perlu diterapkan untuk meningkatkan fleksibilitas di jalur
perakitan dengan pemanfaatan robot yang bekerjasama dengan manusia dalam
proses perakitan, atau dikenal dengan kolaborasi manusia dan robot. Kolaborasi ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses perakitan, dengan menggabungkan
kekuatan dari dua sisi : manual skill manusia dan beban kapasitas dari robot.
Peningkatan efisiensi juga dilakukan dengan cara memperkecil waktu siklus proses
perakitan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan memanfaatkan sumber
daya manusia, robot, dan kolaborasi manusia dan robot yang bertujuan
memperkecil waktu siklus produksi.
Penelitian ini memaparkan pengembangan model matematis yang bertujuan untuk
mendapatkan waktu siklus yang minimal pada lintasan perakitan yang
mempertimbangkan beberapa pilihan sumber daya. Sumber daya yang
dipertimbangkan adalah manusia, robot, dan kolaborasi manusia dan robot.
Pergantian beberapa jenis tools dengan jumlah batas maksimum tertentu untuk
operasi yang berbeda pada robot, dan waktu pengaturan (setup time) dari robot
dipertimbangkan dalam penelitian ini. Usulan penyelesaian divalidasi dengan uji
numerik dengan set pekerjaan tertentu dalam beberapa stasiun kerja untuk melihat
karakteristik hasil yang didapatkan.
Hasil uji numerik model usulan menunjukkan bahwa jumlah maksimal tools yang
mampu dipasang pada end-effector robot yang dibatasi akan mempengaruhi alokasi
pekerjaan pada sumber daya yang menggunakan robot sehingga waktu siklus
bertambah. Apabila terdapat waktu tunggu (idle time) antar pekerjaan, maka waktu
pengaturan robot (setup time) dapat memanfaatkan idle time sehingga tidak ada
waktu menganggur antar pekerjaan. Waktu setup yang lebih besar berpengaruh
pada meningkatnya waktu siklus yang dicapai dan mempengaruhi alokasi pekerjaan
pada masing-masing sumber daya. Penambahan investasi robot dapat membantu
memperkecil waktu siklus dan juga mempengaruhi alokasi pekerjaan pada masing-
masing sumber daya.