digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hilmi Aji
PUBLIC Alice Diniarti

Ubi jalar ungu tergolong tanaman pangan lokal fungsional kaya karbohidrat kompleks terutama pati dan serat kasar yang cocok bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Umur panen yang terlalu muda atau tua mengakibatkan gizinya menurun. Oleh karena itu, diperlukan model matematis yang digunakan untuk memprediksi total pati dan serat kasar selama pertumbuhan. Ubi jalar ungu banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, terdapat kendala selama proses budidaya yaitu ketergantungan terhadap pupuk kimia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah marmot sebagai pupuk organik cair dengan kandungan N, P, dan K tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan total pati dan serat kasar pada ubi jalar ungu serta model matematisnya selama fase pengisian umbi yang diaplikasikan dengan pupuk organik cair dari limbah marmot. Penelitian dilakukan sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022 di Kebun Pendidikan SITH ITB, Haurngombong, Kabupaten Sumedang dan Labtek 1A SITH ITB. Berdasarkan hasil penelitian, total pati maksimum sebesar 5.214,757 mg/tanaman pada 119 HST bentuk model matematis gaussian dengan persamaan f(x) = 4.518e(-(x-120,2)/24,91)^2), total amilosa maksimum sebesar 1.747,598 mg/tanaman pada 133 HST bentuk model matematis gompertz dengan persamaan f(x) = 4,349x1012e(-28,23e^(-0,002x)), total amilopektin maksimum sebesar 4.124,323 mg/tanaman pada 119 HST bentuk model matematis gaussian dengan persamaan f(x) = 3.752e(-((x-119,2)/22,94)^2), dan total serat kasar maksimum sebesar 100,745 mg/tanaman pada 133 HST bentuk model matematis gaussian dengan persamaan f(x) = 239,2e(-((x-178,8)/50)^2). Hasil penelitian ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, distribusi gula pada tanaman, pembentukan umbi, serta pembentukan metabolit sekunder seperti antosianin dan betakaroten.