digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadhilah Raihanah
PUBLIC Alice Diniarti

Daerah pesisir memiliki kondisi yang dinamis dari waktu ke waktu sebagai akibat dari aktivitas manusia maupun faktor alam. Pantai Pangumbahan di Jawa Barat merupakan salah satu pantai di Indonesia yang menjadi habitat alami peneluran penyu. Pantai ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia sehingga tempat ini sering terkena hempasan gelombang besar. Aktivitas manusia seperti pembangunan pemukiman, penebangan liar, dan perladangan telah terjadi di Pantai Pangumbahan. Faktor-faktor tersebut dapat berimbas pada rusaknya daerah pesisir di Pantai Pangumbahan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat kerentanan enam stasiun yang terdapat di Pantai Pangumbahan berdasarkan variabel geomorfologi, kemiringan pantai, jarak tumbuhan dari pantai, lebar sabuk hijau, laju perubahan garis pantai, rata-rata pasang-surut gelombang, dan rata-rata tinggi gelombang signifikan. Penentuan tingkat kerentanan dilakukan dengan menggunakan Coastal Vulnerability Index (CVI) melalui sistem skoring untuk setiap variabel. Kategori kerentanan dari nilai CVI terdiri dari empat kelas yaitu rendah dengan nilai CVI <20,5, menengah dengan nilai 20,5-25,5, tinggi dengan nilai 25,6-29,00, dan sangat tinggi dengan nilai >29,0. Hasil penelitian menunjukan bahwa Stasiun 1 termasuk kedalam kategori kerentanan menengah, stasiun 2, 5, dan 6 termasuk kedalam kategori kerentanan tinggi, sedangkan stasiun 3 dan 4 termasuk kedalam kategori kerentanan sangat tinggi.