digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mahvira Riyani Octavia
PUBLIC Alice Diniarti

Seiring kemajuan bioteknologi, mulai banyak bahan baku kosmetik yang berbahan dasar alami salah satunya adalah kosmetik dari produk fermentasi. Kombucha merupakan produk fermentasi yang dihasilkan dari aktivitas metabolit simbiosis bakteri dan ragi (SCOBY). Umumnya kombucha berbahan baku teh hitam tetapi dapat juga digunakan alternatif lain sebagai bahan baku kombucha. Bunga mawar merah (Rosa chinensis Jacq.) termasuk bahan baku yang populer digunakan pada kosmetik perawatan kulit salah satunya toner air mawar. Diketahui bunga mawar mengandung beberapa senyawa seperti antosianin dan flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikroba. Penambahan bunga mawar sebagai bahan pembuatan kombucha diharapkan dapat menghasilkan manfaat baru yang mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dan antibakteri yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Pada penelitian ini digunakan berbagai variasi konsentrasi bunga mawar kering sebesar 5 g/L, 8 g/L, dan 10 g/L, fermentasi dilakukan dengan penambahan SCOBY 3% (w/v), kadar gula sukrosa 10 % (w/v), pH awal 4 dan diinkubasi pada suhu 20-27oC selama 14 hari. Analisis yang dilakukan meliputi pengukuran berat SCOBY yang terbentuk dan pengukuran pH kombucha. Fermentasi selanjutnya dilakukan menggunakan konsentrasi bunga mawar kering 8 g/L pada kondisi yang sama dengan fermentasi awal dengan analisis yang lebih lengkap. Analisis yang dilakukan meliputi perubahan pH dan enumerasi mikroba dalam kombucha menggunakan medium NA, GYCA, MRSA dan PDA, uji kadar asam total yang dihasilkan menggunakan metode HPLC, analisis kadar total fenol (metode Folin-Ciocalteu), uji antioksidan (metode DPPH), serta uji antimikroba (metode Kirby-Bauer) dari sampel setiap dua hari. Pengukuran pH menunjukan perubahan kadar gula dan total asam kombucha mawar dengan perolehan penurunan pH dari 3,37 ke 2,67. Selain itu, pada awal proses fermentasi, mikroba yang bekerja didominasi oleh bakteri asam laktat (108 CFU/mL), diikuti dengan bakteri asam asetat (108 CFU/mL), dan terakhir diikuti oleh ragi (107 CFU/mL). Aktivitas antioksidan kombucha mawar ditunjukkan dengan perubahan kadar total fenol dari 11,95 ± 0,42 menjadi 12,22 ± 0,06 mg GAE/mL serta perolehan nilai IC50 dari 23,12-17,93 ppm. Hasil uji antimikroba tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228, Propionibacterium acnes ATCC 11827 dan Staphylococcus aureus ATCC 6638 menunjukkan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 7,63 mm, 9,08 mm, dan 7,88 mm yang diperoleh pada hari ke-14. Berdasarkan keseluruhan uji, didapatkan kesimpulan bahwa kombucha mawar terbaik diperoleh dari sampel kombucha mawar pada kondisi fermentasi yang ditambahkan konsentrasi bunga mawar 8 g/L, sukrosa 10 % (w/v) jumlah inokulum padat 3% (w/v), jumlah inokulum cair 10% (v/v), suhu 20-27oC, dan waktu fermentasi selama 14 hari.