Industri konstruksi merupakan sektor yang penting dalam perekonomian nasional. Namun, masih berkutat dengan permasalahan ketidakefisienan, dimana salah satu masalah paling besar yang sedang dihadapi oleh Industri konstruksi di Indonesia yaitu penggunaan teknologi informasi, sehingga belum terwujudnya keselarasan implementasi teknologi informasi dengan strategi bisnis perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi yang didukung oleh infrastruktur Teknologi Informasi yang tepat agar terciptanya keselarasan implementasi teknologi informasi dengan strategi bisnis organisasi. Hal tersbeut bisa diwjudkan dengan menerapkan Enterprise Architecture (EA). Saat ini PT X yang perusahaan konstruksi (kontraktor) BUMN mulai mengembangkan dan menerapkan EA, dengan tujuan menjadikan EA sebagai dasar dan tata Kelola dalam implementasi maupun optimalisasi ERP dikarenakan, EA dapat mendefinisikan strategi implementasi sistem ERP terbaik (sesuai kebutuhan perusahaan) yang sangat diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dari solusi Teknologi Informasi terintegrasi. Melalui penelitian ini ingin dikaji lebih dalam terkait tingkat kematangan pengembangan Enterprise Architecture agar dapat mengidentifikasi pemahaman dan kondisi perusahaan saat ini serta komponen/lingkup yang membutuhkan perbaikan, sehingga penerapan sistem ERP akan berdampak/bermanfaat secara maksimal agar dapat meningkatkan peforma perusahaaan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara/FGD kepada pegawai PT X. Dengan menggunakan analisis deskriptif diperoleh hasil tingkat kematangan EA di PT X adalah level 2 yang berarti tujuan dari pengembangan EA sudah tercapai. Tujuan EA dikembangkan yaitu untuk optimalisasi ERP bisa disimpulkan terpenuhi, dikarenakan dari seluruh variabel manfaat, sebanyak 88% sangat setuju, dan 12% setuju, namun dikarenakan tingkat kematangan EA di PT X adalah level 2, sehingga harus terus ditingkatkan agar bisa dilakukan proses iterasi.