digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M Xavier Rafifsyah Prasetyo
PUBLIC Alice Diniarti

Service mesh adalah perangkat lunak yang ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas jaringan pada aplikasi dengan arsitektur microservice. Service mesh memiliki banyak implementasi sehingga pemilihan service mesh sering kali menjadi tidak jelas. Kinerja service mesh perlu dianalisis untuk dapat memilih service mesh yang tepat. Analisis kinerja dilakukan dengan menguji service mesh dengan beban tertentu dan menghitung penggunaan resource serta latency yang dihasilkannya. Untuk melakukan pengujian, dibuat sebuah program script yang melakukan pengujian service mesh satu per satu. Pengujian dilakukan pada platform berbasis cloud. Hasil penilaian kinerja menunjukkan bahwa implementasi service mesh memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing dengan urutan service mesh yang memiliki kinerja paling baik adalah Kuma, Consul, Linkerd, Nginx Service Mesh, dan Open Service Mesh. Kuma memiliki kinerja paling baik dengan latency rata-rata 2.18 milidetik, penggunaan CPU proxy rata-rata 460 miliCPU dan penggunaan memori proxy rata-rata 6.3 GB. Sebagai perbandingan, rata-rata latency paling tinggi dimiliki oleh Istio dengan nilai 8 milidetik. Open Service Mesh memiliki penggunaan resource proxy terbesar dengan nilai penggunaan CPU rata-rata sebesar 2000 miliCPU dan penggunaan memori rata-rata sebesar 24.6 GB.