COVER ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA ARIFFIN HAIDAR
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Cekungan Kutai merupakan cekungan hidrokarbon terbesar kedua di Indonesia. Lapangan Sadewa
adalah salah satu lapangan yang dikembangkan, dimana diperlukan pemodelan dan interpretasi
yang baik. Pemodelan dan interpretasi yang baik memerlukan pengetahuan efek anisotropi, dan
hubungannya dengan sifat fisis serta sifat elastis batuan induk dan reservoir. Metode tomografi
ultrasonik menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi tinggi sehingga dapat mengukur
struktur yang kecil dan memberikan hasil yang lebih tepat mengenai sifat elastis batuan dan
parameter anisotropi.
Sampel inti batuan SDW-2 berada pada rentang kedalaman 10897,5 ft hingga 11198,5 ft measured
depth dengan jumlah 12 sampel. Pengukuran sampel inti batuan dilakukan pada berbagai sudut
dengan model Vertically Transverse Isotropic (VTI). Dari hasil pengukuran diperoleh data waktu
tempuh gelombang P dan S dengan berbagai sudut (0°, 45°, dan 90°) yang diolah menjadi data
parameter anisotropi (?, ?, ?, dan ?) sampel inti batuan SDW-2. Data hasil pengukuran tomografi
ultrasonik juga diolah menggunakan algoritma MSIRT yang menghasilkan data sifat fisis dan data
sifat elastis sampel inti batuan. Selanjutnya, dilakukan analisis hubungan parameter anisotropi
dengan data sifat fisis dan data sifat elastis sampel inti batuan. Hasil analisis hubungan tersebut
dikorelasikan menghasilkan nilai R2 untuk setiap parameter anisotropi (?, ?, ?, dan ?)