ABSTRAK Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Irfan Nurdya Pratama
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
JURNAL
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Tingkat urbanisasi yang ditinjau dari jumlah penduduk perkotaan menunjukkan tren
yang meningkat dalam skala global dan nasional. Sebanyak 65,65% penduduk
perkotaan Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas 7 % dari
seluruh daratan Indonesia. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan
persentase penduduk perkotaan tertinggi di Pulau Jawa. Pertumbuhan penduduk
perkotaan selalu berjalan searah dengan pertumbuhan fisik perkotaan. Urbanisasi
mampu membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi
apabila tidak dikendalikan dan direncanakan dengan baik, urbanisasi justru
mengakibatkan dampak negatif terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Untuk dapat menentukan kebijakan dan strategi pengembangan daerah perkotaan
yang baik diperlukan pemahaman terhadap karakteristik spasial perkotaan dari waktu
ke waktu. Namun masih sedikit penelitian di Indonesia tentang pola spasial perkotaan
yang dilakukan secara kuantitatif menggunakan parameter yang dapat dibandingkan
antar wilayah maupun antar periode, khususnya secara spasial. Metode spatial
metrics mampu memberikan karakteristik spasial perkotaan sebuah parameter atau
indeks statistik yang dapat dibandingkan antar wilayah maupun antar periode.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan pertumbuhan
perkotaan dan perubahan pola spasial perkotaan di Provinsi Jawa Barat. Dalam
penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan spasial,
dengan data klasifikasi desa perkotaan dan perdesaan hasil sensus penduduk. Adapun
tahapan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kecenderungan pertumbuhan
penduduk dengan metode analisis laju pertumbuhan penduduk, mengidentifikasi pola
spasial perkotaan dengan metode analisis overlay, dan menganalisis perubahan pola
spasial perkotaan dengan metode analisis spatial metrics. Hasilnya dapat disimpulkan
bahwa perkotaan Provinsi Jawa Barat menunjukkan gejala mega-urbanisasi yaitu
perluasan perkotaan melewati area inti yang tercemin dalam pola spasial perkotaan
dan hasil perhitungan spatial metrics. Penggunaan data klasifikasi desa perkotaan
dan perdesaan mampu menggambarkan pola spasial perkotaan yang terbentuk dan
metode spatial metrics mampu mendeteksi perubahan karakteristik spasial perkotaan
yang terjadi.