ABSTRAK Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Sheila Hauna Arifa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Urban farming merupakan program signifikan yang dilakukan sejak 2016 di Provinsi
DKI Jakarta, tidak terkecuali di lokasi Kampung Hidroponik Pengadegan. Untuk
melihat keberlanjutan program tersebut, terutama untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
keberlanjutan pelaksanaan urban farming di Kampung Hidroponik di Pengadegan,
Jakarta Selatan. Lima dimensi keberlanjutan yang berdasarkan studi pustaka
digunakan, yaitu dimensi lingkungan, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan survei primer melalui penyebaran
kuesioner langsung di lapangan dan wawancara, dilengkapi dengan survei sekunder
dengan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan Multidimensional Scaling,
Analisis Leverage, dan Analisis Monte Carlo melalui pendekatan RAP-UF. Hasil
analisis menunjukkan bahwa kondisi keberlanjutan program urban farming di
Kampung Hidroponik Pengadegan pada dimensi lingkungan adalah cukup
berkelanjutan (50,52%), pada dimensi ekonomi dan sosial adalah kurang
berkelanjutan dengan nilai masing-masing 32,77% dan 44,47%. Sedangkan, dimensi
kelembagaan dan teknologi adalah tidak berkelanjutan, yaitu 24,65% dan 11,30%.
Penelitian ini menghasilkan 11 atribut yang sensitif memengaruhi, yaitu pada dimensi
lingkungan penataan lingkungan atau estetika, kondisi pengairan, lahan terbuka hijau
produktif. Untuk dimensi ekonomi, insentif/kompensasi pertanian dan modal awal
pertanian perkotaan. Untuk dimensi sosial adalah tingkat partisipasi masyarakat,
diikuti dengan dimensi kelembagaan yaitu kelembagaan tani, ketersediaan otoritas
pengelolaan dan pengendalian lingkungan, kelembagaan penyuluh pertanian
perkotaan, serta aturan pertanian perkotaan. Pada dimensi teknologi adalah jenis
inovasi teknologi budidaya. Strategi peningkatan keberlanjutan urban farming di
Kampung Hidroponik Pengadegan terumuskan, yaitu mengoptimalkan peran dan
fungsi Dinas/SKPD untuk meningkatkan peran dalam urban farming, mendorong
masyarakat untuk dapat bersikap proaktif, serta mendorong Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada urban farming. Hasil studi
ini juga bermanfaat bagi pembuat kebijakan dan kerangka penilaian keberlanjutan
dapat digunakan pada daerah lain.