digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Desy Nikita Tampubolon
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Desy Nikita Tampubolon
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Keselamatan dalam industri penerbangan merupakan prioritas utama dan selalu mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Flight Safety Foundation menyatakan bahwa 66% dari 76 kecelakaan pada fase approach dan pendaratan disebabkan oleh unstabilized approach. Dalam meminimalisir kecelakaan akibat unstable approach, setiap maskapai memiliki Standard Operating Procedure (SOP) masingmasing yang berbeda. Akibatnya, SOP tidak bisa dijadikan tolak ukur universal dalam mendeteksi unstabilized approach. Dalam kenyataannya, unstable approach terjadi akibat ketidakmampuan awak pesawat mengatur energi yang diperlukan untuk terbang dalam keadaan stabil. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan manajemen energi dalam mendeteksi unstabilized approach. Analisis dilakukan terhadap 628 data penerbangan dengan bandara dan landasan pacu tujuan akhir yang sama. Data penerbangan berasal dari data Flight Data Monitoring (FDM). Analisis menunjukkan bahwa hasil deteksi unstable approach dengan metode manajemen energi termasuk dalam hasil deteksi berbasis SOP. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen energi dapat menjadi kriteria dasar dalam mendeteksi unstable approach.