Pemodelan merupakan salahsatu metode yang digunakan untuk interpretasi fisika. Metode yang digunakan adalah kajian literatur terhadap materi yang berhubungan dengan metode geomagnet dan inversi linier teredam serta pembahasan mengenai inversi pendekatan global, yaitu Particle Swarm Optimization (PSO). Parameter yang akan diinversi adalah nilai magnetisasi yang akan digunakan untuk memperoleh informasi suseptibilitas. Geometri yang dimodelkan adalah model anomali dengan geometri crustal block horizontal continou. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan metode inversi Particle Swarm Optimization (PSO). Tujuan penelitian ini adalah perbandingan ketepatan metode inversi linier teredam dan PSO. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah inversi linier dengan redaman lamda (λ) antara 1E-08 sampai 1E-14 cukup baik dalam menentukan solusi model bawah permukaan, terutama pada data tanpa noise. Untuk variasi nilai N/S rasio besar memberikan solusi inversi baik dibandingkan dengan N/S rasio kecil, pada kasus ini nilai N/S nya minimal 1.25E-02. Hasil inversi PSO baik digunakan pada data tanpa ataupun dengan tambahan noise karena metode ini merupakan pendekatan global, banyaknya partikel yang dibutuhkan adalah 40 - 250 dengan iterasi antara 100 - 200, untuk nilai inertia weight (w, linier inertia weight dan constant inertia weight) dan koefisien kecepatan (c1 dan c2) berturut-turut adalah 0.4 - 0.9 dan 0.3 - 1.4986 dengan c2 lebih besar daripada c1.