Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu permasalahan umum yang terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan ini memberikan beberapa dampak negatif bagi lingkungan, perekonomian, hingga kesehatan masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan dapat dideteksi oleh titik panas (hotspot), yaitu suatu titik yang memiliki suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya. Tingkat kepercayaan (confidence level) merupakan tingkat kepercayaan bahwa titik panas pada suatu wilayah merupakan kejadian kebakaran hutan dan lahan sebenarnya di lapangan. Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya, terutama Kabupaten Ketapang. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan membahas persebaran kebakaran hutan dan lahan berdasarkan tingkat kepercayaan titik panas pada Kabupaten Ketapang. Tingkat kepercayaan titik panas termasuk dalam data spasial karena berupa peubah acak dengan parameter indeks lokasi. Pada tugas akhir ini akan menentukan model semivariogram anisotropik yang merepresentasikan data titik panas. Terdapat tiga model semivariogram teoritis yang digunakan, yaitu model eksponensial, model Gauss, dan model sperikal. Data titik panas yang digunakan pada tugas akhir ini merupakan data pada 19 September 2019 di Kabupaten Ketapang. Data titik panas ini dibagi menjadi tiga daerah berdasarkan kerapatan antar titik agar diperoleh model yang baik untuk merepresentasikan data. Model yang merepresentasikan ketiga daerah adalah model eksponensial. Titik tak terobservasi diestimasi menggunakan metode kriging biasa. Titik tak terobservasi diperoleh dari lokasi perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Ketapang. Hasil estimasi tingkat kepercayaan titik ????0=(110,31176,?0,81304) yang berada di daerah 1 adalah 0,7567796, titik ????0=(110,198185,?1,982976) yang berada di daerah 2 adalah 0,8569518, dan titik ????0=(110,93904,?2,69087) yang berada di daerah 3 adalah 0,8434843.