digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Juan Andrean Milliandza
PUBLIC Irwan Sofiyan

Residu Pertanian sebagai salah satu jenis biomassa merupakan potensi yang menjanjikan untuk pemanfaatan energi terbarukan. Hal ini didukung dengan kondisi di Asia Tenggara yang beriklim tropis dan sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor ini. Diperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan energi pada tahun 2040 sebesar dua-pertiga kali lipat lebih banyak sedangkan untuk kebutuhan listrik akan terjadi peningkatan dua kali lipat dari peningkatan kebutuhan energi global. Namun, saat ini pemanfaatan energi terbarukan khususnya biomassa pertanian masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan menentukan lokasi optimal pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) yang bersumber dari residu pertanian menggunakan beberapa data spasial antara lain tutupan lahan, infrastruktur, kebutuhan energi, kawasan urban dan rural, kawasan lindung, distribusi penanaman, badan sungai, dan kemiringan lereng. Data distribusi tanaman digunakan untuk menghitung potensi energi yang bersumber dari biomassa pertanian, sedangkan data lainnya digunakan untuk menentukan daerah kesesuaian yang didasarkan pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukan Asia Tenggara memiliki 163 potensi titik pembangkit di Asia Tenggara dengan negara yang memiliki potensi energi biomassa tertinggi terbanyak yaitu Indonesia dengan 41 titik potensi pembangkit serta Malaysia dengan 20 titik potensi pembangkit. Hasil ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung pemerintah dalam menentukan wilayah pembangkit listrik dari biomassa di Asia Tenggara