digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan observatorium astronomi sedang direncanakan di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. Wilayah ini kekurangan observatorium. Selain itu, Observatorium Bosscha mengalami penurunan kualias langit akibat polusi cahaya. Analisis spasial telah dilakukan oleh banyak studi terdahulu. Studi ini mengidentifikasi lokasi kesesuaian dengan menggunakan dua jenis parameter. Parameter fisik yang meliputi populasi manusia, aksesibilitas jalan, aksesibilitas listrik, polusi cahaya, aktivitas manusia, dan elevasi. Parameter atmosfer meliputi curah hujan, tutupan awan, aerosol optical depth, precipitable water vapor, dan kecepatan angin. Kedua parameter tersebut direklasifikasi dan dijumlahkan nilai kelasnya. Kemudian, hasil penjumlahan kelas menghasilkan indeks fisik dan indeks atmofer yang diintegrasikan menjadi indeks kesesuaian untuk observatorium astronomi. Kemudian, indeks kesesuaian dibagi menjadi 10 zona bujur dan 10 zona lintang. Indeks kesesuaian digunakan untuk menentukan lokasi terbaik dan mengevaluasi lokasi observatorium yang sudah ada. Hasil menunjukkan lokasi terbaik untuk observatorium astronomi terletak di wilayah Aceh, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua bagian tengah. 18 lokasi rekomendasi telah ditentukan berdasarkan zona bujur dan lintang yang telah dibentuk.