digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Presipitasi merupakan salah satu air cair atau beku yang terbentuk di atmosfer dan jatuh kembali ke permukaan Bumi. Salah satu pengukuran presipitasi adalah menggunakan radar cuaca permukaan yang hasil pengukurannya berupa reflektivitas radar dan dikonversi ke intensitas presipitasi menggunakan hubungan Z-R atau QPE radar. Hubungan yang umum digunakan adalah Marshall-Palmer dan Rosenfeld, namun tidak dapat diterapkan langsung karena faktor lokasi dan variasi ukuran butir hujan. Di Indonesia, pengembangan Z-R telah dilakukan di Surabaya yang evaluasinya masih belum tepat dan hubungannya hanya berlaku di wilayah tersebut. Selain itu hasil QPE radar dapat mengalami bias sehingga diperlukan metode koreksi, dimana salah satu metodenya adalah Q-Matching. Dalam penelitian ini dilakukan pembangunan QPE radar baru dan menggunakan koreksi Q-Matching serta membandingkan akurasi antara hasil QPE radar sebelum dan setelah koreksi di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data radar cuaca jenis C-band dan 20 stasiun observasi di Jawa Timur yang diseleksi terlebih dahulu secara spasial, ketersediaan waktu, dan kelengkapan jumlah data. Periode data adalah bulan Desember 2018-Februari 2019, dimana bulan Desember 2018-Januari 2019 sebagai periode training dalam membangun model regresi linear dan mencocokkan fungsi distribusi. Sedangkan bulan Februari 2019 digunakan sebagai periode testing dalam evaluasi QPE radar menggunakan korelasi, RMSE, POD, FAR serta perbandingan CDF. Data-data tersebut dilakukan perata-rataan menjadi per jam terlebih dahulu sebelum digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan Z-R di Jawa Timur pada periode training adalah Z = 158,36R1,41. Kemudian di periode testing digunakan 5 pasang fungsi distribusi dan diperoleh bahwa fungsi distribusi Gamma menghasilkan peningkatan korelasi dan penurunan RMSE terbaik dengan nilai masing-masing 5,29% dan 85,19% serta CDF QPE radar relatif mendekati CDF curah hujan observasi untuk koreksi menggunakan Q-Matching. Hasil prediksi kejadian hujan sangat ringan, ringan, dan lebat secara relatif lebih baik pada QPE koreksi berdasarkan skor POD dan FAR meskipun ada penurunan skor POD pada kejadian hujan sangat ringan dan peningkatan skor FAR pada kejadian hujan lebat.