digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Saga Maulana
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur vital untuk mendukung roda ekonomi Indonesia sebagai penghubung pulau-pulau supaya tidak ada daerah yang pembangunannya tertinggal. Dalam mendukung hal ini setiap daerah harus melakukan perencanaan pembangunan pelabuhan dengan baik. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan poros maritim yang diagendakan oleh Pemerintah Indonesia. Undang-undang Pelayaran Nomor 17 tahun 2008 merupakan pedoman dalam pembangunan, pengoperasian, dan pengembangan pelabuhan. Hadirnya Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan Internasional akan sangat mendukung roda ekonomi Indonesia. Perlu adanya perencanaan yang baik supaya kapal-kapal tidak terkena dampak dari fenomena sedimentasi yang dapat menyebabkan kapal karam. Pada penelitian ini akan menganalisis pengaruh sedimentasi terhadap fasilitas Pelabuhan Patimban, dampak dari sedimentasi, dan pemeliharaan alur pelayaran. Penelitian akan dilakukan dengan melakukan studi literatur, observasi lapangan, dan analisis data sekunder terkait sedimentasi pada area Pelabuhan Patimban. Sedimentasi yang terjadi di Pelabuhan Patimban khususnya pada pada alur pelayaran masuk pelabuhan memiliki volume sebesar 186.693 m3 dan pada kolam pelabuhan sebesar 84.329 m3. Penambahan ketebalan sedimen pada alur pelayaran sekitar 11,5 cm/tahun, sedangkan pada area kolam pelabuhan sekitar 3,5 cm/tahun. Sedimen di area Pelabuhan Patimban sedimen lanau, sedimen tanah liat atau lempung, dan sedimen pasir. Kondisi sedimen lumpur yang melayang pada area kolom air dapat mengganggu pengukuran kedalaman untuk mengetahui lapisan dasar laut yang berbahaya untuk kapal dan manuver kapal. Jenis sedimen tanah liat ini diduga berasal dari Sungai Cipunagara yang menyumbang sedimentasi sebesar 2060 ton/km2/tahun. Berdasarkan kondisi sedimentasi yang terjadi, maka akan dilakukan pemeliharaan alur pada ketebalan 50 cm yang akan dilakukan setiap 4,3 tahun sekali.