digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK ANTHONY
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Arus kas utama dalam perusahaan asuransi berasal dari premi yang ditetapkan. Perusahaan umumnya menetapkan premi yang lebih tinggi daripada premi yang dihitung berdasarkan prinsip ekuivalensi. Sebagai sumber utama arus kas perusahaan asuransi, premi perlu dikelola dengan baik agar mampu meningkatkan keuntungan perusahaan serta menanggung risiko yang akan datang. Akan tetapi, informasi risiko dari data sekunder umumnya tidak lengkap, sehingga digunakan konsep fuzzy dalam menganalisa informasi yang terbatas tersebut. Konsep fuzzy merupakan konsep logika dengan nilai kebenaran yang kabur (fuzzy), sehingga mampu menggambarkan informasi yang tidak lengkap. Konsep fuzzy yang diterapkan dalam penelitian ini adalah algoritma fuzzy c-means sebagai metode pengelompokan data historis yang dipakai dan sistem inferensi fuzzy sebagai suatu gerbang logika dalam pengambilan keputusan. Data pemegang polis berdasarkan usia dibagi menjadi empat, yaitu young, young adult, adult, dan old. Sedangkan berdasarkan tingkat harga premi (dari keterangan polis), data dibagi menjadi empat, yaitu cheap, fair, expensive, dan extremely expensive. Kedua variabel tersebut digunakan sebagai input dari sistem inferensi fuzzy dan menghasilkan output, berupa persentase premi yang perlu dicadangkan. Persentase premi yang perlu dicadangkan dibagi menjadi enam, yakni minimum, low, moderate, moderate high, high, dan maximum. Persentase premi yang perlu dicadangkan dapat dihitung menggunakan sistem inferensi fuzzy yang dibentuk. Premi yang dicadangkan diakumulasikan dan menghasilkan cadangan perusahaan, sedangkan sisa premi yang masuk tersebut dapat diinvestasikan. Besar cadangan dibandingkan dengan jumlahan seluruh nilai polis yang masih berlaku, yaitu selisih ekspektasi nilai sekarang dari manfaat dan premi. Besar cadangan yang terkumpul hanya mencakup sebagian nilai polis dari polis-polis yang masih berlaku. Hal ini berarti perusahaan belum mampu menanggung risiko yang akan datang dari seluruh polis perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengambil sebagian dana investasi untuk dicadangkan secara berkala agar besar cadangan mencapai nilai polis dari polis-polis yang masih berlaku.