digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Artike Ayu Melinia
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Covid-19 atau infeksi virus corona disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia pada bulan Maret 2020. Jumlah kasus Covid-19 di dunia mencapai 535 juta dan di Indonesia mencapai angka 6,06 juta pada bulan Juni 2022. Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus. Salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona yaitu dengan meningkatkan imunitas tubuh. Sistem imun berperan penting dalam eliminasi antigen (virus atau bakteri) yang masuk ke dalam tubuh. Meningkatkan imunitas tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi imunomodulator. Imunomodulator merupakan zat yang membantu mengatur respon imun. Imunomodulator ini akan menambah jumlah sel T dalam tubuh yang dapat memicu produksi antibodi oleh sel B. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model pengobatan dengan menggunakan imunomodulator sebagai penambah daya sistem imun. Model yang digunakan berupa sistem persamaan diferensial yang menyatakan sel sehat, sel terinfeksi, virus bebas, sel B, dan sel T. Laju pemberian imunomodulator yang digunakan bervariasi mulai dari fungsi konstan, fungsi sin, fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi eksponensial, dan fungsi periodik. Selain itu, digunakan juga imunomodulator berupa vitamin C dan jahe merah. Vitamin C merupakan vitamin yang dapat mencegah dan mengobati infeksi pernapasan dengan meningkatkan berbagai fungsi sel kekebalan tubuh. Sedangkan jahe merah berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.