digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sons Bima Nusantara
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Sons Bima Nusantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sons Bima Nusantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sons Bima Nusantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sons Bima Nusantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sons Bima Nusantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sons Bima Nusantara
PUBLIC Alice Diniarti

Pada pemulihan cedera kulit, fibrous-scaffold digunakan sebagai media regenerasi sel. Fibrous-scaffold yang digunakan dibuat menggunakan silk fibroin sebab memiliki biocompatibility, biodegradation, dan bioactivity yang unggul. Selain itu, perlu ditambahkan spidroin yang memiliki motif arg-gly-asp (RGD) agar dapat meningkatkan penempelan dan proliferasi sel. Untuk menunjang pemulihan cedera kulit, pemrosesan dengan electrospinning digunakan supaya didapatkan fibrous-scaffold dengan sifat-sifat yang sesuai. Dengan demikian, pada penelitian ini dilakukan kajian kemungkinan pembuatan fibrous-scaffold berbasis campuran silk fibroin dan spidroin dengan proses electrospinning menggunakan metode studi literatur. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pembuatan fibrous-scaffold berbasis silk fibroin menggunakan electrospinning telah banyak dan berhasil dilakukan. Namun sebaliknya, pada pembuatan fibrous-scaffold berbasis spidroin menggunakan electrospinning masih sedikit dilakukan. Agar dapat dicampur, kompatibilitas silk fibroin dan spidroin perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode cross-linking seperti menggunakan enzim atau photo-cureable crosslinking agent. Dengan demikian, campuran silk fibroin dan spidroin kemudian dapat dilakukan proses electrospinning dengan parameter: silk fibroin berbentuk filament; komposisi silk fibroin- spidroin kurang dari 10%; konsentrasi pelarutan asam format lebih dari 92%; reaksi cross-linking menggunakan 1-ethyl-3-(3- dimethylaminopropyl) carbodiimide hydrochloride (EDC); proses electrospinning dengan nilai K maksimum 3,2; pemurnian isourea; serta methanol treatment.