Twilight merupakan sebuah fase transisi diantara siang dan malam hari, terdapat
tiga fase utama pada masa transisi ini. Telah diketahui kontributor utama
pada pembentukan kecerlangan langit pada masa Twilight, yaitu ketinggian
Matahari. Meskipun demikian, kita ketahui bahwa kecerlangan langit juga
dipengaruhi oleh kondisi cuaca, jumlah partikel di udara dan kondisi atmosfer.
Banyaknya faktor dan variablitasnya memberikan fenomena Twilight unik
pada setiap waktunya.
Tujuan Tesis ini adalah untuk membangun sebuah sistem pengamatan yang
dapat beroperasi secara mandiri dan diakses dari jarak jauh. Sistem akan beroperasi
dalam waktu pengamatan yang panjang sehingga dapat mengumpulkan
data kecerlangan langit dengan seksama. Sistem dilengkapi dengan Sensor
Cuaca dan Energi untuk memberikan parameter baru dalam analisis data
kurva cahaya.
Tesis ini menghasilkan sebuah sistem yang mengkombinasikan sensor cahaya
Sky Quality Meter (SQM) dan Kamera CMOS untuk mengamati fenomena
Twilight. Melalui kedua sensor dihasilkan kurva cahaya yang menunjukan
adanya fitur kurva dihasilkan dari kondisi langit pengamatan. Linearitas kedua
sensor yang baik memberikan potensi lebih lanjut untuk analisis dan kalibrasi
optis. Analisa data menghasilkan pemahaman baru mengenai efek cahaya Bulan,
cuaca, dan polusi cahaya pada karakter kurva cahaya yaitu adanya waktu
jeda penurunan pada panjang gelombang yang berbeda dan nilai perbandingan
antara intensitas warna cahaya. Sistem akan melanjutkan survei langit untuk
mengumpulkan data dan informasi lebih seksama.