Dalam disertasi ini dibahas pengembangan pemetaan linier yang mengawetkan
keortogonalan di ruang hasil kali dalam tak tentu dan ruang bilinier. Suatu
pemetaan linier dikatakan mengawetkan keortogonalan apabila dua elemen yang
ortogonal pada domain mengakibatkan elemen yang saling ortogonal pula di
kodomain. Telah banyak penelitian yang dilakukan terkait sifat mengawetkan
keortogonalan. Salah satu penelitian yang cukup populer dikembangkan oleh
para peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Chmieli´nski pada tahun 2005.
Dalam penelitiannya tersebut, Chmieli´nski melakukan karakterisasi dari pemetaan
linier yang mengawetkan keortogonalan di ruang hasil kali dalam, yang terus
dikaji dan dikembangkan oleh peneliti-peneliti lainnya. Salah satunya adalah yang
dilakukan oleh W´ojcik pada tahun 2015.
Disertasi ini telah berhasil memperumum karakterisasi tersebut pada ruang hasil
kali dalam tak tentu dan ruang bilinier. Khususnya telah diperoleh karakterisasi
pemetaan linier yang mengawetkan keortogonalan di ruang hasil kali dalam tak
tentu dan ruang bilinier, tidak hanya atas lapangan riil ataupun kompleks, tetapi
juga sebarang lapangan termasuk lapangan hingga. Metode yang digunakan untuk
memperoleh hasil dalam disertasi ini adalah dengan pengupasan teorema karakterisasi
pemetaan linier yang mengawetkan keortogonalan di ruang hasil kali dalam,
dilakukan analisis, penyusunan, dan pembuktian teorema padanan fakta tersebut
dalam konteks ruang hasil kali dalam tak tentu dan ruang bilinier.