digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan meningkatnya industri garmen, subkontraktor diperlukan untuk membantu perusahaan memenuhi permintaan yang tidak dapat dipenuhi. Untuk mengelola subkontraktor sehingga menjaga kualitas produk, pemilihan subkontraktor harus dilakukan untuk memastikan subkontraktor yang dipilih untuk bekerja sama dapat memenuhi persyaratan perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan pemilihan subkontraktor adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu metode pengambilan keputusan yang digunakan ketika ada berbagai kriteria yang harus dipertimbangkan. Penelitian ini merupakan aplikasi pemilihan subkontraktor yang dilakukan di Ritz Garment, yang merupakan produsen garmen, menggunakan metode AHP. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan kriteria dan sub-kriteria yang digunakan untuk pemilihan subkontraktor untuk Ritz Garment, menilai kinerja subkontraktor saat ini dan alternatif, dan memberikan rekomendasi untuk Ritz Garment berdasarkan pemilihan subkontraktor. Untuk menentukan pentingnya kriteria dan sub-kriteria dan juga untuk menilai alternatif terhadap masing-masing sub-kriteria, pembuat keputusan yang merupakan manajer dan pemilik Ritz Garment diwawancarai sebagai responden untuk mendapatkan penilaian ahli mereka. Wawancara akan menghasilkan perbandingan berpasangan untuk setiap kriteria dan sub-kriteria dari masingmasing responden yang akan dirata-rata menggunakan rata-rata geometrik untuk mendapatkan angka yang akan digunakan untuk menghitung bobot masing-masing kriteria dan sub-kriteria. Dari hasil penelitian ini yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP dengan perangkat lunak Expert Choice, tingkat kepentingan untuk setiap kriteria dan alternatif diperoleh. Urutan kepentingan kriteria adalah Kualitas (0,296), Biaya (0,290), Keandalan (0,273), Pengiriman (0,080), dan Fleksibilitas (0,061). Urutan Global Weight untuk sub-kriteria adalah Tingkat Cacat (0,156), Dapat Dipercaya (0,154), Biaya Internal (0,153), Kualitas Kesesuaian (0,140), Harga Produk (0,137), Keandalan Produk (0,119), Keandalan Produk (0,119), Kustomisasi (0,051), Kepatuhan dengan Kuantitas (0,045), Kesesuaian dengan Jadwal (0,035), dan Perubahan Volume Produk (0,010). Untuk alternatif, urutan kepentingan adalah Subkontraktor Alternatif 1 (7.667), Subkontraktor Alternatif 2 (0.7.314), Subkontraktor Alternatif 3 (7.099) dan Subkontraktor Saat Ini (6.266). Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa Subkontraktor Alternatif 1 adalah subkontraktor terbaik untuk menggantikan Subkontraktor Saat Ini