digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15317005_Aryaguna_Abstrak TA (Indo & Ingg).pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Salah satu produk samping dari pabrik pengolahan kelapa sawit adalah Palm oil Mill Effluent (POME) yang merupakan limbah cair. Salah satu pabrik kelapa sawit (PKS) yang berpotensi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) adalah PKS Pagar Merbau milik PT.PN II Sumatera Utara. Pabrik Kelapa Sawit ini memiliki kapasitas olah 30 ton Tandan Buah Segar (TBS)/jam dan telah memanfaatkan limbah cairnya (POME) menjadi energi listrik dengan sistem Covered Lagoon. Pemanfaatan POME dapat memproduksi gas metan sebesar 3600 Nm3 CH4/jam, atau setara dengan 0,575 MW. Pembangkit listrik dengan kapasitas pabrik 30 ton TBS/jam biasanya menghasilkan energi listrik sebesar 1 MW. Untuk itu diperlukan analisis optimalisasi agar mencapai nilai tersebut yaitu dengan membandingkan kenaikan produksi energi listrik serta penjualan listrik ke PLN. Dalam ulasan ini digunakan studi literatur untuk mengumpulkan data terkait karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, alternatif teknologi anaerobik serta menghitung masing-masing potensi alternatif pemanfaatan biogas. Teknologi terpilih dilakukan dengan analisis pembobotan metode Simple Additive Weighted (SAW). Up-flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) merupakan teknologi yang memiliki nilai pembobotan paling besar dan menjadi teknologi yang terpilih. Dalam merencanakan proyek ini, biaya pengeluaran sebesar Rp 2.401.454.202 dan biaya operasional sebesar Rp3.121.434.712. Berdasarkan hasil analisis NPV (Net Present Value) proyek ini layak secara ekonomis. Hasil analisis optimalisasi menunjukkan kenaikan energi listrik dan nilai penjualan listrik, yaitu di atas 20 %.