Dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, kemasan memainkan peran penting dalam konteks pemasaran karena kemasan menjadi kendaraan promosi sebuah merek, menyoroti posisinya di rak, dan merangsang pembelian impulsif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak dari kemasan Cimory Squeeze Blueberry pada pembelian impulsif dan juga meneliti element mana di antara elemen desain kemasan (nama merek, warna, tipografi, gambar, bentuk, ukuran, bahan, dan informasi produk) yang memiliki pengaruh paling kuat pada pembelian impulsif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis hubungan antar variabel. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang diisi oleh millennials di enam provinsi di Jawa (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur). Total 349 responden dipertimbangkan menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan Cimory Squeeze Blueberry secara signifikan mempengaruhi pembelian impulsif. Namun, hanya empat dari delapan elemen yang secara signifikan mempengaruhi pembelian impulsif, di mana warna menjadi variabel yang memiliki pengaruh paling kuat pada pembelian impulsif. Kemudian, diikuti oleh materi, gambar, dan ukuran. Oleh karena itu, warna adalah elemen kemasan yang harus dipertimbangkan pemasar saat mendesain kemasan yogurt.