Pemenuhan pesanan pelanggan (fulfillment center) semakin kompleks dengan
karakteristik pesanan pelanggan pada sektor perdagangan elektronik (e-
commerce), yaitu pesanan dengan ukuran lot yang kecil dan beranekaragam yang
datang secara dinamis dalam periode waktu tertentu. Dalam memenuhi pesanan
pelanggan, setiap pesanan akan dikelompokkan dalam suatu batch. Pusat
pemenuhan pesanan yang mempunyai sistem pengambilan manual (pickers-to-
parts) dengan operator manusia, melakukan pengambilan barang pada setiap
batch dalam suatu tur ke lokasi pengambilan. Proses pengambilan setiap batch
berakhir ketika operator pengambil kembali ke depot. Selanjutnya di depot
dilakukan proses pengemasan barang oleh operator pengemas. Setiap pesanan
pelanggan mempunyai waktu pengiriman yang berbeda karena kebanyakan pusat
pemenuhan pesanan mengalihdayakan pengiriman kepada penyedia jasa logistik
pihak ketiga (3PL). Pesanan pelanggan harus dikemas sebelum waktu
pengirimannya tiba.
Manajemen gudang pada pusat pemenuhan pesanan sangat penting. Pada
penelitian saat ini, integrasi dalam manajemen gudang mempunyai potensial
untuk menghasilkan kinerja gudang yang lebih baik. Penelitian ini melakukan
integrasi terhadap proses pengambilan dan pengemasan untuk suatu pemenuhan
pesanan. Perbedaan penelitian ini daripada penelitian sebelumnya, terletak pada
perencanaan pengambilan dan pengemasan yang secara simultan menentukan
batch, penugasan batch ke operator pengambil dan operator pengemas, dan
penentuan rute operator pengambil, dengan mempertimbangkan waktu
kedatangan 3PL dan jarak tempuh minimum yang dilalui operator pengambil.
Penelitian ini mengembangkan model integrasi pengambilan dan pengemasan
menggunakan model Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan metode
Branch-and-Bound. Kriteria performansi yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah meminimasi makespan. Model diuji dengan data empiris yang berasal dari
pusat pemenuhan pesanan perusahaan fourth party logistic (4PL). Model
matematik menunjukan solusi nilai optimal global untuk set data kecil dengan
jumlah pesanan pelanggan 10 – 20. Untuk memberikan solusi dengan set data
besar, algoritma Variable Neigborhood Descent (VND) dikembangkan sesuai
dengan permasalahan sistem. Pembangkitan solusi awal VND menggunakan
algoritma Earliest Start Due Date Rules (ESDR) dan penentuan rute operator
pengambil menggunakan metode heuristik s-shape. Dari hasil uji coba dengan
data empiris yang sama dengan model matematik, algoritma VND memberikan
solusi dengan kualitas yang baik. Kesenjangan antara solusi MILP dan VND pada
set data kecil adalah 2,59%. Berdasarkan hasil pencarian solusi, pengembangan
algoritma dalam penelitian ini mampu menghemat waktu makespan pada sistem
kajian sekitar 35 – 50% dari kebijakan saat ini.