Dalam beberapa dekade terakhir, literasi keuangan telah menjadi isu utama, instansi pemerintah dan lembaga keuangan telah menjadikan literasi keuangan sebagai salah satu fokus utama mereka dalam aspek kebijakan. Ada kekhawatiran luar biasa bahwa pelanggan cenderung kekurangan konsep keuangan dan tidak memiliki peralatan yang mereka miliki untuk menentukan pilihan anggaran. Orang-orang di seluruh dunia dihadapkan pada keputusan keuangan setiap hari. Dengan lanskap teknologi informasi yang berkembang, informasi keuangan lebih berlimpah dari sebelumnya (Killins, 2017). Peningkatan literasi keuangan diperlukan untuk berkontribusi pada sistem keuangan yang lebih stabil dan mengurangi kerapuhan keuangan. Sebagai Generasi Z yang mulai memasuki tahap dewasa, mereka menghadapi masalah keuangan yang fenomenal terkait dan kompleksitas dalam lingkungan keuangan yang menuntut saat ini. Ketika mereka mulai beranjak dewasa, mereka harus membuat pilihan sendiri mengenai dana pensiun, asuransi, hutang, dan pinjaman rumah. Keputusan keuangan yang mereka buat saat ini dapat berdampak tinggi terhadap aspek ekonomi dan sosial jangka panjang (Montoya dan Scott, 2011). Ciri-ciri kepribadian telah ditemukan sebagai faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif individu. Studi ini bermaksud untuk mengisi kesenjangan dalam literatur dan memberikan akademisi dan praktisi pemahaman baru tentang bagaimana ciri-ciri kepribadian mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencerna dan mengimplementasikan informasi keuangan yang diberikan kepada mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kepribadian dan literasi keuangan menggunakan Big Five personality Traits dan Locus of Control. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner online dan dianalisis menggunakan Ordinary Least Square. Analisis data menunjukkan bahwa dari tujuh faktor kepribadian, hanya Openness dan Conscientiousness yang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap literasi keuangan.