digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri fashion secara signifikan berkontribusi terhadap emisi karbon global dan degradasi lingkungan, sebagian besar disebabkan oleh praktik-praktik yang tidak berkelanjutan dan model fast fashion yang mendorong konsumsi berlebihan dan masa pakai produk yang pendek. Di Indonesia sendiri terdapat rentang yang cukup besar antara kesadaran lingkungan Generasi Z dengan perilaku konsumsi pakaian mereka. Terlepas dengan pemahaman mereka terhadap lingkungan, terdapat pemahaman yang kurang dan juga adopsi sustainable fashion seperti clothing library. Clothing library didirikan atas dasar ide untuk berbagi dan mengubah kebiasaan konsumen menjadi bentuk konsumsi kolaboratif yang bertujuan untuk menciptakan nilai sosial di samping nilai ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi adopsi konsumsi kolaboratif di kalangan perempuan Generasi Z di Indonesia, khususnya berfokus pada Clothing library. Penelitian ini berusaha untuk memahami bagaimana persepsi terhadap manfaat, persepsi terhadap risiko, dan kepercayaan mempengaruhi intentsi penggunaan dalam demografi ini. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, data dikumpulkan dari 339 responden melalui survei online. Penelitian ini menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan alat SmartPLS 4.0 untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan, seperti biaya yang masuk akal, kesesuaian gaya, dan variasi produk, secara signifikan meningkatkan niat untuk menggunakan clothing library, sementara risiko finansial, kinerja, dan sosial berdampak negatif pada niat ini. Kepercayaan berperan sebagai faktor mediasi penting antara manfaat yang dirasakan dan niat penggunaan. Wawasan ini memberikan informasi berharga bagi konsumen, penyedia layanan, dan pembuat kebijakan, yang berkontribusi pada pengembangan ekosistem sustainable fashion di Indonesia.