digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agus Sarirahayu
PUBLIC yana mulyana

Paparan sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet diantaranya adalah UV A, UV B dan UV C. Radiasi sinar UV A dapat menyebabkan penuaan dini, dan UV B dapat menyebabkan eritema. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan formulasi sediaan nanoemulsi yang mengandung minyak kelapa murni sebagai fasa minyak dan asam fenilbenzimidazol sulfonat sebagai zat aktif perlindungan terhadap radiasi sinar UV B. Formula sediaan nanoemulsi dibuat menggunakan minyak kelapa murni, kombinasi emulgator Tween 80 dan gliserin. Optimasi formula meliputi konsentrasi minyak, konsentrasi emulgator, dan konsentrasi zat aktif. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi evaluasi organoleptik, pH, viskositas, kestabilan fisik menggunakan metode uji sentrifugasi dan uji freeze-thaw, serta uji penentuan faktor pelindung surya secara in vitro menggunakan instrumen Q-Sun Xenon Test chamber dan in vivo terhadap kelinci. Formula nanoemulsi yang mengandung asam fenilbenzimidazol sulfonat sebanyak 4% dapat dibuat dengan menggunakan minyak kelapa murni 4%, Tween 80 15% dan gliserin 10%. Sediaan nanoemulsi yang dihasilkan jernih dengan ukuran globul 169,5 nm. Nanoemulsi memiliki pH 6,7; bobot jenis 1,083g/mL; dan viskositas 9,105 cps. Tidak terjadi pemisahan fasa setelah uji sentrifugasi 5 jam. Hasil uji freeze thaw memperlihatkan adanya kenaikan ukuran globul setiap siklusnya, tetapi tidak terjadi pemisahan fasa. Uji in vitro dengan penyinaran lampu xenon menghasilkan pemudaran warna kain uji setelah 8 jam untuk sediaan nanoemulsi, 10 jam untuk sediaan krim pembanding, dan 18 jam setara untuk sediaan lotion di pasaran yang setara dengan 24 faktor pelindung surya. Hasil penetapan faktor pelindung surya sediaan secara in vitro, sediaan nanoemulsi ini mempunyai faktor pelindung surya sebesar 10,67 dan secara in vivo, sediaan nanoemulsi mempunyai faktor pelindung surya sebesar 7,67.