2021 Wildan Qoharisma Salam PP TS - BAB 1
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
2021 Wildan Qoharisma Salam PP TS - BAB 2
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
2021 Wildan Qoharisma Salam PP TS - BAB 3
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
2021 Wildan Qoharisma Salam PP TS - BAB 4
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
2021 Wildan Qoharisma Salam PP TS - BAB 5
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
PUSTAKA Wildan Qoharisma Salam
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
Xilitol adalah gula alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan pemanis pada produk pangan, tingkat kemanisannya setara dengan sukrosa namun memiliki kalori dan indeks glikemik yang jauh lebih rendah. Xilitol dapat diproduksi melalui proses bioteknologi dengan cara melakukan fermentasi terhadap larutan xilosa atau hidrolisat hemiselulosa. Larutan fermentasi xilitol yang dihasilkan melalui proses bioteknologi masih memiliki pengotor yang perlu dipisahkan. Selain itu, xilitol dikomersialkan dalam bentuk serbuk kristal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemrosesan hilir (downstream processing) terhadap larutan fermentasi xilitol.
Pemrosesan hilir dilakukan secara bertahap, diantaranya adalah tahap pemisahan, pemekatan, dan kristalisasi. Proses pemekatan larutan fermentasi xilitol dapat dilakukan menggunakan membran distilasi, di mana pada prosesnya tidak memerlukan temperatur dan energi yang tinggi sehingga dapat menghemat biaya produksi dan tidak mengakibatkan kerusakan terhadap larutan yang akan dipekatkan. Selain itu terdapat beberapa penelitian yang menunjukan potensi membran distilasi untuk pemekatan larutan fermentasi xilitol. Membran distilasi dilakukan pada temperatur umpan 70oC dan temperatur permeat 25oC dengan adanya agitasi pada tangki umpan. Selanjutnya dilakukan kristalisasi pada temperatur ruang (27oC) dan temperatur chiling (5oC) dengan adanya variasi pemberian sumber ini kristal (seeding).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa membran distilasi dengan adanya agitasi dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya fouling, polarisasi temperatur, ataupun polarisasi konsentrasi pada permukaan membran, ditandai dengan minimnya penurunan flux pada setiap jam percobaan. Umpan yang akan digunakan untuk kristalisasi xilitol adalah retentat membran distilasi dan larutan xilitol sintetik lewat jenuh (supersaturated) di mana konsentrasi larutan xilitol pada 50oC sebesar 2 gram/ml. Kondisi operasi terbaik pada proses kristalisasi yaitu dengan temperatur chiling (5oC) dengan penambahan sumber inti kristal (seeding) sebesar 0,5%, di mana rendemen kristal xilitol yang dihasilkan sebesar 71%.