digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mengemudi dalam keadaan mengantuk menyebabkan penurunan konsentrasi pada pengemudi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Salah satu hal yang dapat menandakan bahwa pengemudi mengantuk yaitu kendaraan bergerak menjauh dari lajur yang seharusnya. Selain faktor internal, faktor eksternal seperti jalan bebas hambatan dengan karakteristik yang monoton dan kepadataan lalu lintas yang rendah juga berpotensi menurunkan kewaspadaan pengemudi karena hanya sedikit menstimulasi gerakan pengemudi. Dalam upaya untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi yang mengantuk, dibuat sistem deteksi dan peringatan kantuk pada pengemudi. Sistem yang dirancang merupakan sistem hybrid yang dapat mendeteksi kantuk secara behavioral- dan vehicle-based. Salah satu sistem deteksi kantuk yang dirancang adalah deteksi kantuk secara vehicle-based dengan mengamati nilai simpangan kendaraan terhadap lajur yang dilalui oleh kendaraan. Digunakan library OpenCV dan bahasa pemrograman Python dalam memproses citra jalan dan menghitung nilai simpangan kendaraan. Nilai simpangan kendaraan terhadap lajurnya diestimasikan dari posisi kendaraan terhadap marka jalan. Prosesnya diawali dengan tahap preprocessing yang terdiri dari beberapa teknik pengolahan citra digital seperti thresholding, grayscaling, dan deteksi tepi Canny. Kemudian dilakukan pencarian posisi piksel marka jalan dan dilakukan perhitungan estimasi nilai simpangan kendaraan terhadap lajurnya. Nilai simpangan kendaraan yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan estimasi nilai simpangan kendaraan pada Karolinska Sleepiness Scale 7, apabila lebih besar atau sama dengan 0,277 meter maka alarm peringatan akan berbunyi. Pengujian dilakukan pada beberapa citra jalan dengan kondisi siang hari dan malam hari. Dari pengujian yang telah dilakukan, diperoleh akurasi perhitungan nilai simpangan kendaraan terhadap lajurnya mencapai 96,54% pada citra jalan siang hari dan 91,08% pada citra jalan malam hari. Alarm peringatan berhasil berbunyi saat nilai simpangan kendaraan lebih besar atau sama dengan 0,277 meter.