Perkerasan jalan sering mengalami kerusakan dini di lapangan atau tidak sesuai
dengan umur rencana yang direncanakan. Salah satu penyebab utamanya adalah
adanya ketidakpastian beban sumbu kendaraan yang merupakan salah satu input
utama dari desain perkerasan jalan. Penyebabnya dapat dikarenakan karena adanya
fenomena beban berlebih atau overloading. Fenomena beban berlebih adalah suatu
kondisi di mana kendaraan membawa muatan yang melebihi kapasitas standar dari
kendaraan tersebut. Kondisi beban berlebih ini dapat diatasi salah satunya dengan
cara kontrol beban beserta penegakan hukum yang tegas. Salah satu alat yang
umum digunakan sebagai alat kontrol beban adalah alat Weigh in Motion (WIM).
Survei WIM ini cukup sering dilakukan di Indonesia, hanya saja pemanfaatan
hasilnya terutama terkait dengan database beban kendaraan belum digunakan secara
optimal. Sehingga kondisi beban kendaraan yang terjadi terutama terkait dengan
besarnya overloading belum diketahui dengan pasti. Akibatnya, seberapa signifikan
dampaknya terhadap kinerja perkerasan jalan belum dapat terukur. Pada penelitian
ini dilakukan analisis besaran overloading dan pengembangan distribusi beban
sumbu untuk merepresentasikan variasi beban lalu lintas eksisting menggunakan
data WIM. Pada penelitian ini representasi beban sumbu kendaraan pada desain
perkerasan jalan menggunakan input berupa data distribusi beban kendaraan untuk
mengakomodir adanya variasi beban kendaraan terutama akibat overloading serta
melihat dampak variasi tersebut terhadap kinerja perkerasan jalan. Kinerja
perkerasan jalan yang dianalisis untuk melihat pengaruh adanya overloading
dibedakan atas dua metode desain yang digunakan pada penelitian ini. Metode
empiris menganalisis kinerja umur layan dan nilai ketidakrataan berupa nilai IRI
serta biaya pemeliharaan jalan. Pada metode mekanistik-empiris (ME) analisis
pengaruh overloading dilakukan terhadap kinerja fatigue life dan permanent
deformation perkerasan. Selain itu terkait dengan adanya variasi beban sumbu
kendaraan, penelitian ini mengusulkan pendekatan desain probabilistik untuk
melihat dampak variasi beban kendaraan tersebut terhadap kinerja perkerasan. Hal
ini merupakan salah satu kebaruan dari penelitian di mana pada penelitian terkait
overloading sebelumnya belum menggunakan metode ini, sedangkan pada
penelitian lainnya penggunaan desain probabilistik tidak mempertimbangkan
variasi beban sumbu kendaraan dalam analisisnya. Monte Carlo Simulation
digunakan sebagai metode simulasi untuk desain probabilistik dengan jumlah literasi mencapai 100.000 kali simulasi. Pada penelitian ini didapatkan besaran
overloading yang terjadi di ruas Jalan Nasional Pantura dan Jalintim mencapai 70%
hingga 80%. Sebagai pembanding berdasarkan data terkini WIM Jembatan besaran
persentase mencapai 53% perbulan dengan jumlah kendaraan overloading dapat
mencapai 40.000 kendaraan/bulan. Dari hasil analisis didapatkan pengurangan
umur layan perkerasan akibat adanya overloading dapat mencapai 60% dari umur
layan yang direncanakan. Berdasarkan hasil prediksi nilai IRI selama umur layan
didapatkan pembengkakan biaya mencapai 2,7 kali lipat untuk kondisi 70%
overloading di ruas Pantura. Overloading dapat mengakibatkan terjadinya
pengurangan umur fatigue dan deformasi permanen yang sangat signifikan. Laju
deteriorasi dari deformasi permanen kondisi overloading lebih tinggi jika
dibandingkan laju deteriorasi dari fatigue life. Selanjutnya, faktor penyesuaian
terhadap metode desain yang diusulkan adalah penggunaan MST 12 ton
berdasarkan kondisi beban kendaraan di wilayah studi. Ketidakpastian beban lalu
lintas disajikan dalam bentuk kurva distribusi probabilitas beban sumbu (ALS) dan
VDF. Kemudian pada bagian metode desain, diusulkan penggunaan pendekatan
probabilistik dengan tujuan menghasilkan output kinerja perkerasan yang disajikan
dalam bentuk probabilitas atau rentang nilai. Output berupa distribusi ini dapat
digunakan pihak penyelenggara untuk menentukan analisis resiko atau tingkat
kehandalan desain perkerasan jalan.