Seiring dengan meningkatnya risiko kerugian finansial akibat serangan
siber, kebutuhan akan produk asuransi siber juga turut meningkat. Hal
ini mengakibatkan perlu adanya pemodelan risiko kerugian finansial
akibat serangan siber yang lebih baik. Dalam Tesis ini, kebergantungan
risiko kerugian finansial akibat serangan siber dimodelkan
menggunakan copula dengan tujuan untuk menentukan premi risiko
suatu asuransi siber. Sebagai studi kasus, digunakan data dari Privacy
Rights Clearinghouse tahun 2005-2019 tentang insiden data breach
(pelanggaran data) yang terjadi di Amerika Serikat. Penelitian dalam
tesis ini mencoba memodelkan kebergantungan kerugian finansial
bulanan yang terjadi dalam dua pengaturan lintas sektor. Pertama,
adalah pemodelan lintas sektor serangan siber pada lima jenis industri,
yaitu: perbankan; lembaga pemerintahan; jasa kesehatan; ritel; dan
lembaga pendidikan. Ke-dua, adalah pemodelan lintas sektor industri
pada empat jenis serangan siber, yaitu: peretasan; kehilangan perangkat
elektronik; pengungkapan informasi; dan pelanggaran oleh orang
dalam. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk menentukan model
kerugian finansial agregat, yang kemudian digunakan untuk
memodelkan kebergantungan kerugian finansial menggunakan copula.
Perhitungan premi risiko dilakukan menggunakan prinsip premi standar
deviasi dan Value-at-Risk.
Perpustakaan Digital ITB