Elektroensefalografi (EEG) adalah teknik perekaman yang merekan aktivitas
elektrik pada otak menggunakan elektroda yang ditempelkan pada kulit kepala.
Artefak elektrookulografi (EOG) adalah salah satu artefak yang kerap muncul pada
perekaman EEG dikarenakan pergerakan mata dan menyebabkan sinyal EEG
berubah bentuk. Untuk membersihkan EEG, artefak perlu dibuang dengan tetap
menjaga informasi penting dari EEG. Pada penelitian ini kami mendeteksi artefak
EOG menggunakan ICA dan deteksi puncak, dan untuk rekonstruksi sinyal EEG
kami menggunakan Denoising Autoencoder (DAE). DAE merupakan generative
model yang dapat digunakan untuk merekonstruksi data yang terkontaminasi derau.
Pada penelitian ini kami meneliti model DAE apakah dapat merekonstruksi sinyal
EEG dari artefak EOG. Metode pendeteksian artefak mendapatkan 85% sensitivitas
dan 83% Positive Predictive Value (PPV) pada dataset sekunder dan 82%
sensitivitas pada dataset primer. Model DAE dilatih dengan validasi silang 10 lipat
dan mendapatkan rerata mean squared error (MSE) 0,007±0,008. Penelitian ini
membuktikan kemampuan DAE untuk merekonstruksi sinyal EEG dengan
masukan sinyal EEG yang terkontaminasi artefak EOG.