digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Akbar
PUBLIC Alice Diniarti

Sambungan balok-kolom sangat mempengaruhi kinerja struktur ketika menahan beban gempa. Sambungan dengan performa baik akan memberikan daktilitas yang tinggi pada struktur yaitu dengan membuat balok mengalami plastisitas pada ujungujungnya. Sebaliknya, sambungan yang buruk akan mengalami kegagalan ketika balok belum mengalami plastisitas atau plastisitas balok tidak terbentuk sepenuhnya. Pada laporan ini, dimodelkan struktur baja dua belas lantai dengan sistem momen rangka khusus dengan satu model menggunakan sambungan prakualifikasi, yaitu sambungan momen Pelat Ujung Diperpanjang Berbaut Dengan Pengaku dan model kedua menggunakan sambungan non prakualifikasi, sambungan Sayap Dilas Badan Berbaut. Analisis yang dilakukan untuk melihat performa dari kedua model adalah dengan analisis statik nonlinear atau analisis pushover. Sendi plastis akan terbentuk sepenuhnya pada balok untuk sambungan prakualifikasi sehingga akan digunakan parameter pemodelan sendi plastis untuk balok. Sedangkan sambungan non prakualifikasi akan menggunakan parameter pemodelan WUF-B. Evaluasi performa dilakukan menggunakan metode koefisien perpindahan terhadap level gempa desain dan gempa maksimum. Hasil yang didapatkan adalah struktur dengan sambungan prakualifikasi memiliki daktilitas dua kali lebih besar dibandingkan struktur dengan sambungan non prakualifikasi. Selain itu, struktur dengan sambungan prakualifikasi memiliki respon rotasi ujung balok dan rasio simpangan antar lantai yang bagus dan dapat diterima, sedangkan struktur dengan sambungan non prakualifikasi menunjukan performa yang tidak dapat diterima.