Sambungan balok-kolom sangat mempengaruhi kinerja struktur ketika menahan
beban gempa. Sambungan dengan performa baik akan memberikan daktilitas yang
tinggi pada struktur yaitu dengan membuat balok mengalami plastisitas pada ujungujungnya. Sebaliknya, sambungan yang buruk akan mengalami kegagalan ketika
balok belum mengalami plastisitas atau plastisitas balok tidak terbentuk
sepenuhnya.
Pada laporan ini, dimodelkan struktur baja dua belas lantai dengan sistem momen
rangka khusus dengan satu model menggunakan sambungan prakualifikasi, yaitu
sambungan momen Pelat Ujung Diperpanjang Berbaut Dengan Pengaku dan model
kedua menggunakan sambungan non prakualifikasi, sambungan Sayap Dilas Badan
Berbaut. Analisis yang dilakukan untuk melihat performa dari kedua model adalah
dengan analisis statik nonlinear atau analisis pushover. Sendi plastis akan terbentuk
sepenuhnya pada balok untuk sambungan prakualifikasi sehingga akan digunakan
parameter pemodelan sendi plastis untuk balok. Sedangkan sambungan non
prakualifikasi akan menggunakan parameter pemodelan WUF-B.
Evaluasi performa dilakukan menggunakan metode koefisien perpindahan terhadap
level gempa desain dan gempa maksimum. Hasil yang didapatkan adalah struktur
dengan sambungan prakualifikasi memiliki daktilitas dua kali lebih besar
dibandingkan struktur dengan sambungan non prakualifikasi. Selain itu, struktur
dengan sambungan prakualifikasi memiliki respon rotasi ujung balok dan rasio
simpangan antar lantai yang bagus dan dapat diterima, sedangkan struktur dengan
sambungan non prakualifikasi menunjukan performa yang tidak dapat diterima.