PT. Ciba Vision Batam dikategorikan tertinggal bila dibandingkan dengan perusahaan
Alcon lainnya diseluruh dunia, seperti dalam hal produktifitas, teknologi, proses,
pekerja yang bertalenta, dan banyak lagi. Perusahaan memproduksi produk-produk
lama, yang sudah ada di pasar lebih dari 20 tahun. Sebagai akibatnya, volume produksi
telah turun dalam beberapa tahun terakhir karena banyak produk Alcon yang baru yang
diperkenalkan di pasar.
Inovasi telah diidentifikasi oleh manajemen sebagai salah satu dari faktor utama yang
menyebabkan perusahaan kalah dalam mendapat lini produksi baru dari kantor pusat.
Spin-of dari Novartis di 2019 dianggap sebagai momentum yang bagus untuk
mengarahkan ulang organisasi dan karyawan dengan cara kerja yang baru.
Penelitian ini berfokus kepada penggunaan budaya organisasi Alcon, kepemilikan dan
pertanggung jawaban, kecepatan dan kemudahan, serta berbicara, untuk meningkatkan
tingkah laku terhadap inovasi di PT. Ciba Vision Batam. Disini peran dari tim
manajemen sangatlah penting untuk memacu penerapan budaya secara berhasil.
Dengan membuatnya menjadi nyata melalui perilaku, simbol, dan system dalam
rencana aksi dan pelaksanaan aksi. Penelitian ini menemukan bahwa hal ini berhasil
dalam meningkatkan dorongan dari tim manajemen kearah tingkah laku yang akan
memacu inovasi yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang besar dari survey
tingkah laku inovasi dan survey kepuasan karyawan di Oktober 2021 yang dilakukan
setelah pelaksanaan aksi diselesaikan. Pendekatan ini juga menciptakan lingkungan
dan suasana kerja yang mendukung berkembangnya budaya inovasi seperti kolaborasi,
pengambilan resiko, berwawasan bisnis, selalu belajar, dsb.
Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa budaya Alcon Batam dapat mendorong
budaya inovasi secara efektif melalui penglibatan yang penuh dari para pemimpinnya.