digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bagas Agung Nugroho
PUBLIC yana mulyana

Meningkatnya penggunaan antibiotik yang irasional menyebabkan tingginya kasus bakteri resisten terhadap antibiotik. Salah satu bakteri yang telah resisten dan mendapatkan pengawasan WHO adalah Methicillin-resistant Stayphylococcus aureus (MRSA). Kasus resistensi MRSA semakin meningkat namun pengembangan jenis antibiotik baru semakin terbatas. Oleh karena itu, pengembangan jenis antibiotik baru dari tumbuhan perlu dikaji dan dikembangkan. Penelitian diawali dengan pencarian artikel dan jurnal ilmiah pada mesin pencari PubMed, Google Scholar, Science Direct, dan Research Gate. Kemudian, artikel dan jurnal ilmiah diseleksi berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penelusuran pustaka diperoleh 44 jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa tumbuhan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber antibiotik baru. Spesies tumbuhan yang dibahas adalah spesies tumbuhan dari suku Acanthaceae, Amaranthaceae, Asteraceae, Bignoniaceae, Chrysobalanaceae, Clusiaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Lamiaceae, Lauraceae, Lythraceae, Meliaceae, Menispermaceae, Moringaceae, Rhizoporaceae, Rubiaceae, Rutaceae, Solanaceae, dan Zingiberaceae. Kandungan metabolit sekunder seperti fenol, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid berperan besar dalam mempengaruhi permeabilitas membran sel bakteri, yang akan mengubah morfologi bakteri sehingga senyawa antibakteri dapat memasuki sel bakteri dan mempengaruhi metabolisme bakteri yang akibatnya adalah pertumbuhan bakteri terganggu, enzim metabolisme berkurang, dan mengarah pada kematian bakteri.